Ngapain Galang Dana Palestina?
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli PaketNgapain Galang Dana Palestina?
Oleh: Asri Revowriter
Jangan baca judul doang, langsung ngegas! Biasakan baca sampai tuntas 😁
Setiap darah tumpah di Palestina, secara emosional warga Indonesia gercep mengulurkan bantuan dana. Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sejak dulu sigap membantu Palestina, dan lembaga-lembaga donasi sejenis, menjadi wadah donasi para dermawan. Apalagi kali ini bergandengan tangan dengan para influencer seperti Arham Rasyid dan Dewa Eka Prayoga. Hasilnya sungguh mencengangkan. Miliaran terkumpul dalam tempo singkat. Aksi gendeng seperti ini, tentu saja bukan tanpa pro-kontra
Gara-gara ikutan terseret akun Kang Dewa, saya bisa simpulkan beberapa pertanyaan atau komentar menggelitik seputar gerakan donasi seperti ini.
1. Penyalurannya transparan tidak?
Melihat sepak terjang ACT dan lembaga kredibel lainnya (bisa digoogling), tidak usah diragukan. Bagi kaum dermawan, begitu mereka melepas bantuan, mereka sudah percaya bantuannya sampai ke yang berhak. Kalau tidak sampai pun, mereka sudah dapat pahala. Jadi, mereka tidak akan secerewet itu meminta pertanggung-jawaban pihak penyelenggara. Sudah biasa begini: sedekah, lalu lupakan.
2. Apakah bantuan itu bisa jadi solusi mengatasi masalah Palestina? Bukankah sudah puluhan tahun akan terus berulang: ditembaki, diberi bantuan. Ditembaki, dikirim obat-obatan dan makanan. Gitu terus, sampai kapan?
Benar. Memang bantuan dana darurat bukan solusi mendasar. Bukan solusi tuntas. Ibarat ada perampok masuk rumah, lalu memukuli tuan rumah, dan kita sebagai tetangga "hanya" bisa memberi obat merah. Mengobati luka-lukanya. Menyuapinya makanan agar dia tidak lemah. Tanpa bisa mengusir perampok yang telah menduduki salah satu ruangan di rumah tersebut. Ya, itulah selemah-lemahnya bantuan yang bisa kita berikan.
Bukankah seharusnya fokus mengusir perampok itu? Ya, memang harusnya ada yang mengusir perampok itu. Dan yang paling bisa melakukannya adalah aparat yang berwenang. Yang memiliki kekuasaan dan persenjataan untuk melindungi tuan rumah dan sekaligus mengusir perampok dari rumah itu. Juga, yang tidak membahayakan nyawa kita, para tetangga yang hanya bisa membantu ala kadarnya.
Demikianlah perumpamaan nestapa warga muslim Palestina. Perampok bebas menjarah tanah mereka, mengusir dan menembaki tuan tanah, tanpa ada yang bisa membela kecuali diri mereka sendiri. Sebab belum ada kekuasaan umat yang dengan kewenangannya, mampu mengusir perampok tersebut. Tersebab kekuasaan-kekuasaan kecil yang ada di berbagai tangan penguasa negeri‐negeri Islam tidak bersatu membentuk kekuatan adidaya.
Lalu kembali ke pertanyaan, apakah efektif sekadar membantu dana?
Dalam hal ini ada solusi jangka pendek, kondisi darurat. Ada solusi jangka panjang, butuh proses dan sedang diperjuangkan. Sama saja seperti saat tetangga kita kelaparan, solusi jangka pendek kita kirim makanan. Jangka panjangnya, berjuang menyatukan kekuatan Islam hingga mampu menegakkan sistem yang menjamin keadilan, menghapuskan kemiskinan, menjaminan keamanan dan kesejahteraan umat. Misalnya dengan dakwah menyeru kepada sistem Islam.
Kedua solusi ini, baik jangka pendek maupun jangka panjang membutuhkan kontribusi semua pihak. Ada yang fokus di jangka pendek, mari kita ajak untuk tak melupakan perjuangan demi solusi jangka panjang. Ada yang fokus berjuang untuk solusi jangka panjang, mari ikut perbesar perjuangannya.
Dua-duanya kalau bisa kita lakukan, Insya Allah semuanya jadi amal saleh, meskipun belum mampu menuntaskan masalah hingga akar-akarnya. Semoga pertolongan Allah segera datang.
3. Kenapa gak membantu yang deket dulu?
Percayalah. Mereka yang saat ini greget menyumbang untuk Palestina itu, adalah juga para dermawan yang sama yang sudah menyumbang untuk tetangganya; sudah menyumbang juga untuk anak yatim piatu, sudah menyumbang janda dan lansia, sudah membantu untuk korban bencana alam di Tanah Air, sudah menyumbang untuk Suriah, Yaman, dll. Orangnya ya itu-itu saja. Mereka para dermawan yang sama. Jika ada Muslim teraniaya di Mars dan ada penggalangan dana, ya orang-orang ini juga yang akan gercep menyumbang. Ada? 😃
Jadi jangan tanya mereka, tanya diri sendiri. Sudahkah kita termasuk golongan mereka?
#freePalestine