"Sedih Rupanya Tidak Punya Ayah"

Advertisement

Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000


Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!

Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!

Read More Beli Paket
Advertisement

 "Sedih Rupanya Tidak Punya Ayah ya dik". Ujar kak ipar memulai percakapan ringan sesaat kami akan beranjak melayat salah satu anggota keluarga yang baru saja kembali kepadaNya pada hari ini.

"Iya kak, apalagi jika melihat orang lain sedang bersama ayahnya, rasa sesak di dada semakin tak terkira" jawab ku sambil mengenang saat saat aku melihat orang lain bersama ayah ibunya ketika aku masih kecil dulu.

Sedih Rupanya Tidak Punya Ayah


"Apalagi kamu ya dik, di tinggal orang tua saat masih kecil, apa masih ingat kamu dengan wajah ayah dan ibu"? tanya kakak ini lagi.

"nggak kak, karena saat itu umurku masih 5 tahun".

Aku pun mengedip ngedipkan mataku untuk menghapus titik titik air yang mulai keluar dari sudut sudut mata ini.

Sambil menyalakan mesin mobil, aku kembali menimpali ucapan kakak ini. 

"Hanya sedikit yang bisa ku ingat saat saat bersama ayah dulu". Tambahku sambil mengingat ingat moment saat ayah membelah ikan besar hasil tangkapan di sungai.

"Tapi fotonya ada kan dik?" tanya kakak kembali.

"Ada kak, tapi untuk foto ine (panggilan ibu di suku ini) wajahnya tidak jelas, karena wajahnya ditutupi maskser sebagaimana orang yang selesai bersalin ala kampung".

Seketika aku teringat sebuah pas foto ukuran 3x4, ada yang mengatakan bahwa itu adalah foto ibuku. Ya rabb,, betapa aku tidak mengenali wajah ibuku yang telah melahirkan.

Jika aku saja tidak bisa mengingat wajah ayah dan ibuku, bagaiamana dengan adikku yang saat kami di tinggalkan adikku masih berumur beberapa bulan :(.

"Tidak punya Ayah di masa masa telah dewasa saja terasa sedih, apalagi di masa kecil" tambah kakak ini.

Aku terdiam, tidak bisa menjawab kata kata kakak tersebut. Dalam hati aku bisa menyimpulkan bahwa kakak ini sedang merasakan sesak di dada atas kepergian ayahnya seminggu yang lalu.

Semoga orang orang yang telah mendahului kita, ayah, ibu, kakek, nenek, paman dan sanak saudara di tempatkan oleh Allah di sebaik baik tempat.

Advertisement

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Iklan

Close x