FATWA DEWAN ULAMA SAUDI MENETAPKAN AL-IKHWAN SEBAGAI KELOMPOK TERORIS
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli PaketFATWA DEWAN ULAMA SAUDI MENETAPKAN AL-IKHWAN SEBAGAI KELOMPOK TERORIS
بسم الله الرحمن الرحيم
INI BAGAIMANA awalnya, kok sampai sejauh itu? Turun fatwa dewan ulama, bukan pendapat individu. Sangat menakjubkan, kalau tidak memprihatinkan. Apakah sejauh ini keadaan para ulama di sana? Berilmu dan tentu ahli ilmu. Tapi mengapa mereka menyelisihi fatwa ulama-ulama sebelum.
Mari melihat Al-Ikhwan Al-Muslimun dalam beberapa hal mendasarnya. Ini agar ada keterus-terangan, tanpa perlu keraguan (bi idznillah).
■ HAKIKAT JAMAAH DAKWAH
Al-Ikhwan adalah sebuah jamaah (organisasi) dakwah. Jamaah semacam ini ada di negeri-negeri Islam, seperti Jamaah Tabligh, Anshorus Sunnah Muhammadiyah, Hizbut Tahriir, Jamaat Islami, Ihyaut Turots Al-Islami, dan lainnya. Di Nusantara sendiri ada banyak lembaga dakwah seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, Syarikat Islam, Hidayatullah, DDII, Al-Washliyah, Jamiatul Khoir, dan lain-lain. Apa ada masalah tentang keragaman organisasi dakwah ini?
■ SOSOK PENDIRI
Tentu pendiri Al-Ikhwan adalah Syaikh Hasan Al-Banna rohimahullah. Beliau putra seorang peneliti hadits, Syaikh Ahmad Al-Banna rohimahullah, yang menyusun kitab FATHUR RABBANI Li Tartibi Musnad Imam Ahmad bin Hanbal Asy-Syaibani. Beliau alumni perguruan DARUL 'ULUM Mesir. Katanya aqidah beliau bermasalah, Tafwidh fis Shifat. Tapi yang menempuh akidah itu kan banyak di antara para ulama. Katanya juga beliau pernah belajar thariqah shufi. Memang di dunia Islam ini ada berapa banyak thariqah shufi? Apa cuma satu saja? Kalau pun ada yang tidak mau menerima thariqah shufi, bagaimana dengan kaum Muslimin yang mau menerimanya, apakah mereka tidak dianggap? Imam Abu Hamid Al-Ghazali disebut-sebut sebagai ulama Shufi, sejauh mana pengaruh beliau di dunia Islam? Berpengaruh besar atau kecil? Nah, itu dia.
■ LATAR BELAKANG AL-IKHWAN
Apakah Al-Ikhwan itu muncul begitu saja, tanpa sebab musabab? Apakah mereka hadir seperti "badai pasir" yang tiba-tiba datang, kemudian pergi tak tahu ke mana perginya? Aneh bin ajaib prasangka begitu.
Al-Ikhwan muncul karena tiga sebab besar:
1. Penjajahan Inggris di Mesir.
2. Penjajahan Eropa di dunia Islam.
3. Runtuhnya Khilafah Turki Utsmani pada 1924.
Terutama alasan terakhir menjadi SEBAB UTAMA lahirnya Al-Ikhwan. Mereka meyakini, WAJIB BAGI UMMAT ISLAM MENDIRIKAN KHILAFAH, untuk melaksanakan Syariat Islam secara kaffah. Kalau tidak ada yang melaksanakan ini, semua Ummat Islam berdosa.
Apakah alasan menegakkan Khilafah Islam itu merupakan kesalahan dalam Syariat? Bagaimana dengan para pendahulu Islam yang senantiasa melaksanakan Khilafah sejak zaman para Shahabat Nabi radhiyallahu 'anhum?
■ AL-IKHWAN MENGAJARKAN FANATISME
Yang disebut fanatis itu bagaimana? Apakah membuat penataan dakwah, mengatur SDM sesuai bakat dan kemampuan, membuat program-program kebajikan, bekerjasama dalam kemaslahatan, selalu musyawarah untuk memutuskan perkara-perkara, dll. semua itu merupakan perbuatan fanatik? Ya semua lembaga Islam, organisasi Islam, sekolah Islam, universitas Islam, badan sosial Islam, dll. melakukan semua itu. Kalau tak percaya, gampangnya Anda masuk ke sebuah kantor lembaga Islam, tanyakan siapa pengurusnya? Siapa ketuanya? Apa programnya? Insya Allah mereka akan tunjukkan itu.
Misalnya yang disebut fanatisme adalah AL-IKHWAN melakukan kaderisasi internal, agar kadernya setia dengan konsep dakwah Syaikh Al-Banna. Ya, semua organisasi Islam mereka PUNYA KADERISASI dan ada TOKOH RUJUKAN. Semua ada yang semisal itu. Datang Anda ke NU, tanyakan ada tidak kaderisasi dan tokoh panutan? Datanglah ke Persis, Muhammadiyah, Al-Irsyad, DDII, Hidayatullah, FPI, MMI, dll. Tanyakan ada tidak kaderisasi dan tokoh panutan? Rata-rata ada, ia hal biasa saja.
■ AL-IKHWAN NGAJI HANYA DARI KELOMPOKNYA SENDIRI
Intinya mereka ngaji dari mana saja, karena diperbolehkan membuka wawasan dan pemikiran terbuka. Mereka mendengar, membaca, mengaji dari mana saja. Hingga Syaikh Al-Qaradhawi mengaku, beliau terkadang mengambil faidah dari ulama-ulama Saudi.
Hanya saja, dalam perkara METODE BERJUANG mereka mengikuti thariqahnya Al-Ikhwan. Tapi untuk memperkaya wawasan dan pemikiran, boleh ambil dari mana saja, selama bukan kaum aliran sesat.
Justru yang aneh adalah kaum YANG MEMBATASI DIRI. Tak mau baca selain dari kelompoknya, tak mau dengar selain ustadznya, tak mau gaul selain komunitasnya. Mana ada ajaran Al-Ikhwan semacam itu?
Syaikh Al-Banna mendorong para pengikutnya agar membaca karya ulama-ulama internal, selain ulama eksternal. Alasannya, ya bagaimana kaderisasi tokoh internal akan berjalan kalau tidak ada kemauan MEMBACA KARYA TOKOH SENDIRI? Itu bukan seruan fanatisme tetapi berusaha melahirkan tokoh-tokoh mereka.
■ KATANYA AL-IKHWAN MELEGALKAN TERORISME
Oooh, itu tuduhan sangat keji dan fitnah, tidak boleh disebarkan. Hanya orang buta mata dan buta hati yang menyebarkannya.
Beberapa pertimbangan perlu dibaca:
a. Saat Tragedi WTC 11 September 2001, Syaikh Al-Qaradhawi mengeluarkan fatwa HARAM TERORISME. Itu sangat jelas dan terkenal. Al-Ikhwan pyn mendukung fatwa tersebut.
b. Secara politik Al-Ikhwan memilih ikut pemilu dan mendirikan partai. Itu pertanda, mereka TIDAK MENEMPUH CARA KEKERASAN sebagai solusi.
c. Saat kekuasaan Presiden Mursi digulingkan oleh As-Sissi pada Juni 2013, Al-Ikhwan tidak melawan As-Sissi secara militer, tetapi menyerukan JIHAD AS-SILMI (jihad secara damai). Hingga karena itu Al-Ikhwan diolok-olok oleh para Jihadis.
d. Ketika gerakan Jihad As-Silmi itu dihancurkan oleh rezim diktator As-Sissi secara massif dan sistemik, para pemimpin Al-Ikhwan sepakat untuk MENGALAH. Padahal mereka punya alasan Syar'i untuk membela diri dan melawan kezhaliman.
Poin terakhir di atas adalah pengorbanan BESAR dari para tokoh dan pendukung Al-Ikhwan. Andaikan mereka hanya mementingkan diri sendiri, tentulah akan membalas segala kezhaliman. Tetapi mereka tidak melakukannya demi maslahat negara Mesir.
■ IKHWAN DI PALESTINA MENGHALALKAN BOM BUNUH DIRI (Bom Isytihad)
Kondisi negeri terjajah seperti Palestina, Iraq (saat invasi Amerika), Afghan (saat invasi Soviet lalu Amerika), tentu berbeda dengan negara-negara Muslim merdeka. Hukum "bom isytihad" itu hanya dibatasi di wilayah penjajahan musuh, tidak berlaku secara universal. Itu pun digunakan "bom isytihad" jika menurut para komandan lapangan, tidak ditemukan cara-cara lain untuk melawan penjajah.
Dari sana Al-Ikhwan turut mengecam peledakan-peledakan bom di wilayah damai (non perang), baik di negeri Muslim atau bukan, demi mencapai tujuan politik tertentu.
Di Palestina sendiri setelah HAMAS mengembangkan aneka macam teknologi militer, cara "bom istisyhad" nyaris tak dilakukan lagi.
■ SUMBANGAN AL-IKHWAN BAGI PALESTINA
Bisa dikata, setengah ruh perjuangan Al-Ikhwan didedikasikan untuk kemerdekaan Palestina dan pembebasan Baitul Maqdis dari tangan Yahudi. Mungkin Al-Ikhwan adalah organisasi Islam yang paling serius memikirkan kehidupan rakyat Palestina. (Alhamdulillah walhamdulillah tsumma alhamdulillah...). Ketika Yahudi mengumunkan berdirinya Israel pada 1948, Syaikh Al-Banna sendiri yang memimpin laskar Al-Ikhwan berjihad mengusir Yahudi. Namun sayangnya, Raja Faruq menikam dari belakang. Beliau umumkan pembubaran Al-Ikhwan ketika para pejuang sedang menekan Yahudi. Tentu saja Syaikh Al-Banna menarik pasukan kembali ke Mesir. Tak lama kemudian beliau dibunuh oleh orang suruhan Raja Faruq. Demi membela nasib bangsa Palestina sampai mengorbankan diri sendiri.
■ ZAMAN KEHIDUPAN SYAIKH AL-BANNA
Hidup beliau di era revolusi. Keadaan Mesir, Timur Tengah, dunia Islam sedang berusaha keluar dari cengkeraman penjajah. Situasi saat itu tak jauh dari PERANG. Terlebih beliau terlibat langsung dalam perang di Palestina. Dalam situasi begitu sangat wajar jika beliau membentuk laskar, membentuk relawan pejuang, membentuk organ-organ yang bersifat militer. Ini sama seperti keadaan masyarakat di Palestina, Afghanistan, Iraq, Suriah, Yaman, dll. Bahkan sebelum masuk situasi perang, di Yaman masyarakatnya biasa ke sana-sini membawa senjata laras panjang. Apakah itu berarti mereka pro kekerasan, pro terorisme, pro pemberontak?
■ AL-IKHWAN RAHIMNYA ORGANISASI TERORIS
Aneh sekali tuduhan ini. Mungkin yang mereka maksud adalah Al-Qaidah yang dipimpin oleh Usamah bin Ladin atau Dr. Aiman Al-Zhowahiri. Ya setelah seseorang keluar dari suatu organisasi, lalu dia membentuk organisasi kelaskaran yang berorientasi berbeda, ya itu HAK DIA. Mana mungkin bisa membatasi hak seseorang ketika dia sudah berada di luar organisasi. Sudah keluar, berarti dia tidak cocok dengan haluan Al-Ikhwan, dengan sendirinya mereka BERBEDA dengan organisasi yang mereka tinggalkan.
Misalnya, ada orang dari negara A melakukan terorisme di Amerika, apakah berarti semua rakyat negeri itu mendukung teroris? Aneh bukan.
Misalnya ada pemuda lulusan sekolah B, lalu melakukan peledakan hotel. Apa lantas semua alumni sekolah B dituduh teroris?
Misalnya ada majelis taklim C, salah satu peserta pengajian itu menyerang bank, apakah semua peserta pengajian C layak dituduh teroris? Ini logika sederhana, bisa dicerna dengan mudah. Insya Allah.
Sangat menyedihkan ketika Anda sering belanja di pasar D, hanya gara-gara salah satu pedagang di pasar itu dituduh teroris, lalu nama Anda sebagai pedagang dikait-kaitkan dengan pelaku.
■ TAPI BUKU-BUKUNYA SAYYID QUTHB MEMICU TERORISME
Aneh bin ajaib. Sayyid Quthb wafat tahun 1966, sebelum itu buku beliau sudah tersebar. Sedang "musim terorisme" baru bersemi pada 2001 setelah Tragedi WTC 11 September. Terpaut jarak sekitar 35 tahun. Jadi mengada-ada menuduh Sayyid Quthb sebagai biang terorisme. Sebagian orang pintar mencari AJARAN KERAS Sayyid Quthb yang jumlahnya tidak banyak. Tetapi mereka lupakan AJARAN RAHMAT dari beliau yang merupakan bagian terbesar dari teks beliau.
Lagi pula mereka DARI DULU selalu tidak bisa bedakan antara "pemikiran individu" dengan "kebijakan organisasi" (Al-Ikhwan). Jelas di situ ada bedanya. Seperti misal seorang Muslim melakukan suatu kesalahan, tidak berarti karena kesalahan si Muslim, orang boleh menyalahkan Islam. Tidak bisa.
■ KATANYA IKHWAN ORGANISASI PEMBERONTAK
Silakan tulis, di negara mana Al-Ikhwan melakukan kudeta/pemberontakan? Katakan di mana negaranya, kapan waktunya? Siapa pemimpinnya? Bagaimana hasilnya? Coba sebutkan!
Di Mesir, mereka ikut pemilu, bahkan NGALAH meskipun kekuasaan dirampas. Di Yordan, mereka ikut pemilu. Di Palestin, mereka ikut memilikinya. Bahkan di Indonesia (jika dianggap Al-Ikhwan eksis), juga ikut pemilu. Apapah pemilu itu memberontak, kudeta, atau khawarij...?
■ AL-IKHWAN MEMPENGARUHI KAUM MUDA SAUDI
Dakwah Al-Ikhwan diserukan ke seluruh dunia, jadi wajar kalau ada yang kagum dengannya. Sama seperti ulama-ulama (dai) Saudi juga menyebarkan dakwah ke mana-mana. Wajar tidak kalau Ummat terpengaruh dan menjadi pengikut dakwah ulama Saudi. Kalau dianggap wajar, ya begitulah mekanisme dakwah. Kalau tidak wajar, ya jangan SEBARKAN dakwah. Cukup dakwah ditelan untuk sendiri, tak perlu ditularkan ke orang lain.
■ TERAKHIR, DI MANA PUN IKHWAN BERADA, SELALU MEMICU KEONARAN
Aneh bin ajaib. Mendidik generasi muda supaya beriman, beramal shalih, mencintai Al-Quran, belajar bahasa Arab, belajar ilmu-ilmu Syariat, membuat proyek-proyek kebajikan, mengajarkan mensucikan jiwa, membantah pemikiran menyimpang, dll; semua itu disebut membuat keonaran. Nas'alullah al 'afiyah.
Apakah generasi muda itu disuruh saja makan konser-konser pemusik Barat, memenuhi gedung-gedung bioskop, wanitanya kebut-kebutan di jalan, agar mereka pelesir ke negeri-negeri maksiat, menghamburkan uang untuk foya-foya, menggeluti dunia balap mobil, menggeluti dunia bola, dan seterusnya? Aneh bin ajaib, kegiatan kebaikan dianggap membuat onar, tapi sebaliknya menawari generasi muda dengan hura-hura dunia.
Demikianlah, dalam timbangan kami fatwa dewan ulama itu sangat tidak adil, memecah belah barisan kaum Muslimin, berlandaskan fitnah yang terus-menerus diputar ulang. Nas'alullah al 'afiyah fid dunya wal akhiroh.
و الله اعلم بالصواب.
Ardhullah, 1 Rabi'ul Awwal 1442 (16-11-2020)