9 Cara Memperbaiki Mental Anak Yang Sering Dimarahi | #OrangTuaBelajar
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
9 Cara Memperbaiki Mental Anak Yang Sering Dimarahi | Bismillah
#OrangTuaBelajar
Yuk share bun😊
Mental anak yang sering dimarahi.
Saat anak berbuat kesalahan, sebagai orangtua kita berkewajiban untuk menegur dan meluruskan.
Akan tetapi, rasa lelah, bosan, atau emosi yang tidak terkendali sering membuat kita lupa untuk mendidik anak dengan kelembutan. Sering kita tidak mampu mengendalikan amarah, kelepasan membentak, atau bahkan memukul.
Hal ini tentu sangat menakutkan bagi sang anak, hingga mungkin anak akan mengalami trauma secara psikologis.
Membentak, terlalu sering memarahi, hingga melakukan kekerasan fisik kepada anak berpotensi membuat anak mengalami gangguan perilaku dan depresi di masa depan.
Dia bisa tumbuh sebagai manusia yang agresif, atau sebaliknya terlalu menutup diri. Hal ini merupakan dampak dari trauma mental pada anak dari seringnya dimarahi semasa kecil.
Berikut 9 cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi :
1. Jangan ragu untuk meminta maaf
Dengan tidak malu meminta maaf pada anak dan mengakui kesalahan, anak akan lebih bisa menerima dan memahami bahwa setiap mnusia bisa melakukan kesalahan. Hal ini juga bisa membantu menyembuhkan luka di hatinya.
2. Biarkan anak mengekspresikan perasaannya
Jangan anda memarahinya atau menyuruhnya ketika dia ingin menangis. Jangan larang dia untuk tertawa ketika dia merasa gembira. Hal ini akan membuat emosinya lebih stabil dan terbantu untuk memperbaiki mntalnya.
3. Tunjukkan bahwa anda menyayanginya
Ungkapkan bahwa anda menyayanginya. Jangan ragu untuk memeluk dan menciumnya. Kontak fisik akan lebih bisa mengungkapkan rasa sayang.
4. Perbaiki kualitas komunikasi dengan anak
Ceritakan hari hari anda atau cerita sederhana lainnya. Cara ini akan membut mereka lebih mengenal anda. Dengan begitu anak yang tadinya merasa ketakutan dengan kehadiran orang lain, akan kembali dekat dan senang berinteraksi dengan anda.
5. Pahami karakter anak
Dengan memahami karakter anak, anda dapat menentukan strategi maupun sikap yang tepat untuk mengasuh dan mendidik anak.
6. Beri waktu khusus untuk anak
Kehadiran anda sebagai orang tua sangat dibutuhkan oleh anak. Kehadiran anda sangat berharga, melebihi segala jenis mainan atau hiburan untuk anak.
7. Ciptakan hubungan yang sederhana
Dengan menjadi teman untuk anak, orang tua akan dengan mudah mengenali dunia anaknya dan anakpun akan merasa nyaman berdekatan dengan orang tua.
8. Tetap latih kedisiplinan
Anda tetap harus bersikap tegas, tapi bukan keras. Jika anak memang berbuat salah, berikan pemahaman tentang kesalahan yang dilakukan dan berikan konsekuensi yang mendidik.
9. Jangan ulangi kesalahan yang sama
Jika telah memahami efek negatif marah kepada anak, maka orang tua harus berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Belajar mengendalikan diri mnjadi orang tua yang lebih baik
Sumber Ig : Parentingasyik
Advertisement