Salah Tempat Mengartikan Ukhuwah Dalam Islam
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
Ada yang mengaplikasikan secara sempit bahwa Ukhuwah itu terbatas hanya kepada umat Islam didalam kelompok atau organisasinya saja, Sehingga ketika berinteraksi dengan kelompok yang berbeda maka konsep Ukhuwah itu tidak lagi ada.
Hasilnya justru dia kehilangan rasa kemanusiaan, untuk sekedar mengucapkan salam atau menghadirkan senyuman saja berat dirasakan.
Apalagi untuk memberikan uluran tangan kepada yang sedang tertimpa bencana, harus menanyakan "Manhajnya apa ngajinya dimana..?". Inikah bencana yang sesungguhnya..?
Ada juga sebagian yang karena merasa menjalankan konsep Ukhuwah, maka justru mereka menghilangkan syariat yang lebih utama yaitu Keadilan.
Contohnya ketika ada yang melakukan kesalahan. Maka seolah kesalahan itu tidak dipandang dan bahkan tidak diperlukan hukuman, atas dasar menjaga Ukhuwah kepada sang tersalah.
Padahal dalam menjalankan Ukhuwah, bukan hanya diperlukan pandangan Ukhuwah satu arah kepada yang tersalah, Namun diperlukan pandangan Ukhuwah secara menyeluruh.
Dengan begitu maka hilanglah sifat Keadilan, yang mana Keadilan ini adalah syariat yang amat tinggi dijaga dalam Islam.
Kita sama-sama ketahui bahwa Nabi Muhammad saja pernah bersabda :
"Seandainya putriku sendiri terbukti mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya..!".
Nabi dengan putrinya, Itulah Keadilan yang Beliau hadirkan.
Kita juga sama-sama mengerti kisah Khalifah Ali yang kehilangan baju besi, Baju itu ditemukan oleh seorang Yahudi. Lalu mereka berdua mengadukan permasalahan di pengadilan Muslim, Ali kalah dengan si Yahudi karena memang tidak bisa menghadirkan saksi. Hakim pun memutuskan bahwa baju perang itu milik Yahudi.
Khalifah Ali, Yahudi dengan Hakim Islam, Itulah Keadilan yang mereka hadirkan.
Bayangkan seandainya dengan dalih Ukhuwah kemudian kita membela buta saudara kita yang jelas melakukan kesalahan..? Maka keadilan itu pasti tidak akan bisa kita hadirkan.
Keadilan adalah salah satu karakter Islam yang sifatnya universal. Terhadap siapapun kita diajarkan untuk berlaku adil, bahkan kepada yang bukan Islam sekalipun.
Karena sikap Keadilan inilah bahkan dimedan pertempuran sekalipun ketika seorang prajurit musuh Islam mendapatkan luka maka dia tidak ragu untuk mendatangi dan meminta tolong kepada barisan medis umat Islam.
Akhirnya memang penting bagi kita untuk selalu berguru, agar kita memahami ilmu-ilmu dalam Islam dengan benar. Hingga akhirnya kita tidak salah tempat dalam menjalankan ajaran Islam.
Advertisement