Shalat Berjamaah dan Imam - Bulughul Maram dan Terjemahannya
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
KITAB
SHALAT
|
BAB SHALAT BERJAMA'AH DAN IMAM |
َبَابُ صَلَاةِ اَلْجَمَاعَةِ
وَالْإِمَامَةِ
| |
Hadits No. 422 | ||
Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholat berjama'ah itu lebih
utama dua puluh tujuh derajat daripada sholat sendirian." Muttafaq Alaihi.
|
َعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-; أَنَّ
رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( صَلَاةُ اَلْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ
صَلَاةِ اَلْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 423 | ||
Menurut riwayat Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah
Radliyallaahu 'anhu : "Dua puluh lima bagian."
|
َوَلَهُمَا عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: ( بِخَمْسٍ وَعِشْرِينَ جُزْءًا
)
| |
Hadits No. 424 | ||
Demikian juga menurut riwayat Bukhari dari Abu Said, dia
berkata: Derajat.
|
َوَكَذَا لِلْبُخَارِيِّ: عَنْ أَبِي سَعِيدٍ, وَقَالَ: "دَرَجَةً
"
| |
Hadits No. 425 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Demi Allah yang jiwaku ada di
tangan-Nya, sesungguhnya ingin rasanya aku menyuruh mengumpulkan kayu bakar
hingga terkumpul, kemudian aku perintahkan sholat dan diadzankan buatnya,
kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami orang-orang itu, lalu aku
mendatangi orang-orang yang tidak menghadiri sholat berjama'ah itu dan aku bakar
rumah mereka. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya salah seorang
di antara mereka tahu bahwa ia akan mendapatkan tulang berdaging gemuk atau
tulang paha yang baik niscaya ia akan hadir (berjamaah) dalam sholat Isya' itu.
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم قَالَ: ( وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ
بِحَطَبٍ فَيُحْتَطَبَ, ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَيُؤَذَّنَ لَهَا, ثُمَّ آمُرَ
رَجُلًا فَيَؤُمَّ اَلنَّاسَ, ثُمَّ أُخَالِفُ إِلَى رِجَالٍ لَا يَشْهَدُونَ
اَلصَّلَاةَ, فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ, وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
لَوْ يَعْلَمُ أَحَدُهُمْ أَنَّهُ يَجِدُ عَرْقًا سَمِينًا أَوْ مِرْمَاتَيْنِ
حَسَنَتَيْنِ لَشَهِدَ اَلْعِشَاءَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ
لِلْبُخَارِيِّ
| |
Hadits No. 426 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik
ialah sholat Isya' dan Shubuh. Seandainya mereka tahu apa yang ada pada kedua
sholat itu, mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak." Muttafaq
Alaihi.
|
َوَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَثْقَلُ
اَلصَّلَاةِ عَلَى اَلْمُنَافِقِينَ: صَلَاةُ اَلْعِشَاءِ, وَصَلَاةُ اَلْفَجْرِ,
وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْه ِ
| |
Hadits No. 427 | ||
Dari Abu Hurairah r.a: Ada seorang laki-laki buta
menghadap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata: Ya Rasulullah,
sungguh aku ini tidak mempunyai seorang penuntun yang menuntunku ke masjid. Maka
beliau memberi keringanan padanya. Ketika ia berpaling pulang beliau
memanggilnya dan bertanya: "Apakah engkau mendengar adzan untuk sholat?" Ia
menjawab: Ya. Beliau bersabda: "Kalau begitu, datanglah." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْهُ قَالَ: ( أَتَى اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ أَعْمَى
فَقَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى اَلْمَسْجِدِ, فَرَخَّصَ لَهُ,
فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ, فَقَالَ: "هَلْ تَسْمَعُ اَلنِّدَاءَ
بِالصَّلَاةِ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَأَجِبْ ) رَوَاهُ مُسْلِم
ٌ
| |
Hadits No. 428 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa mendengar adzan tetapi ia
tidak datang, maka tidak ada sholat baginya kecuali lantaran udzur." Riwayat
Ibnu Majah, Daruquthni, Ibnu Hibban, dan Hakim dengan sanad yang menurut syarat
Muslim. Sebagian menguatkan bahwa hadits ini mauquf.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, عَنْ اَلنَّبِيِّ
صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ سَمِعَ اَلنِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِ فَلَا صَلَاةَ
لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ ) رَوَاهُ اِبْنُ مَاجَهْ, وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ, وَابْنُ
حِبَّانَ, وَالْحَاكِمُ, وَإِسْنَادُهُ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ, لَكِنْ رَجَّحَ
بَعْضُهُمْ وَقْفَه ُ
| |
Hadits No. 429 | ||
Dari Yazid Ibnu al-Aswad bahwa dia pernah sholat Shubuh
bersama Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Ketika Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam telah usai sholat beliau bertemu dengan dua orang laki-laki
yang tidak ikut sholat. Beliau memanggil kedua orang itu, lalu keduanya
dihadapkan dengan tubuh gemetaran. Beliau bertanya pada mereka: "Apa yang
menghalangimu sehingga tidak ikut sholat bersama kami?" Mereka menjawab: Kami
telah sholat di rumah kami. Beliau bersabda: "Jangan berbuat demikian, bila kamu
berdua telah sholat di rumahmu kemudian kamu melihat imam belum sholat, maka
sholatlah kamu berdua bersamanya karena hal itu menjadi sunat bagimu." Riwayat
Imam Tiga dan Ahmad dengan lafadz menurut riwayat Ahmad. Hadits shahih menurut
Ibnu Hibban dan Tirmidzi.
|
َوَعَنْ يَزِيدَ بْنِ اَلْأَسْوَدِ رضي الله عنه ( أَنَّهُ صَلَّى مَعَ
رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم صَلَاةَ اَلصُّبْحِ, فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا هُوَ بِرَجُلَيْنِ لَمْ يُصَلِّيَا, فَدَعَا
بِهِمَا, فَجِيءَ بِهِمَا تَرْعَدُ فَرَائِصُهُمَا, فَقَالَ لَهُمَا: "مَا
مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَنَا?" قَالَا: قَدْ صَلَّيْنَا فِي رِحَالِنَا.
قَالَ: "فَلَا تَفْعَلَا, إِذَا صَلَّيْتُمَا فِي رِحَالِكُمْ, ثُمَّ أَدْرَكْتُمْ
اَلْإِمَامَ وَلَمْ يُصَلِّ, فَصَلِّيَا مَعَهُ, فَإِنَّهَا لَكُمْ نَافِلَةٌ" )
رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَاللَّفْظُ لَهُ, وَالثَّلَاثَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ,
وَابْنُ حِبَّان َ
| |
Hadits No. 430 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya imam itu dijadikan untuk
diikuti. Maka apabila ia telah bertakbir, bertakbirlah kalian dan jangan
bertakbir sebelum ia bertakbir. Apabila ia telah ruku', maka ruku'lah kalian dan
jangan ruku' sebelum ia ruku'. Apabila ia mengucapkan (sami'allaahu liman
hamidah) maka ucapkanlah (allaahumma rabbanaa lakal hamdu). Apabila ia telah
sujud, sujudlah kalian dan jangan sujud sebelum ia sujud. Apabila ia sholat
berdiri maka sholatlah kalian dengan berdiri dan apabila ia sholat dengan duduk
maka sholatlah kalian semua dengan duduk." Riwayat Abu Dawud. Lafadznya berasal
dari Shahih Bukhari-Muslim.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( إِنَّمَا جُعِلَ اَلْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ, فَإِذَا
كَبَّرَ فَكَبِّرُوا, وَلَا تُكَبِّرُوا حَتَّى يُكَبِّرَ, وَإِذَا رَكَعَ
فَارْكَعُوا, وَلَا تَرْكَعُوا حَتَّى يَرْكَعَ, وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اَللَّهُ
لِمَنْ حَمِدَهُ, فَقُولُوا: اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ اَلْحَمْدُ, وَإِذَا سَجَدَ
فَاسْجُدُوا, وَلَا تَسْجُدُوا حَتَّى يَسْجُدَ, وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا
قِيَامًا, وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا أَجْمَعِينَ ) رَوَاهُ
أَبُو دَاوُدَ, وَهَذَا لَفْظُه ُوَأَصْلُهُ فِي اَلصَّحِيحَيْن
ِ
| |
Hadits No. 431 | ||
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat para sahabatnya mundur ke
belakang. Maka beliau bersabda: "Majulah kalian dan ikutilah aku, dan hendaknya
orang-orang di belakangmu mengikuti kalian." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه ( أَنَّ رَسُولَ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَأَى فِي أَصْحَابِهِ تَأَخُّرًا. فَقَالَ:
تَقَدَّمُوا فَائْتَمُّوا بِي, وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ" ) رَوَاهُ
مُسْلِم ٌ
| |
Hadits No. 432 | ||
Zaid Ibnu Tsabit Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah membuat bilik dari tikar, lalu beliau
sholat di dalamnya. Orang-orang mengetahuinya dan mereka datang untuk sholat
bersama beliau. Hadits, dan di dalamnya disebutkan: "Sebagik-baik sholat
seseorang itu di rumahnya kecuali sholat fardlu." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رضي الله عنه قَالَ: ( اِحْتَجَرَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم حُجْرَةً بِخَصَفَةٍ, فَصَلَّى فِيهَا, فَتَتَبَّعَ
إِلَيْهِ رِجَالٌ, وَجَاءُوا يُصَلُّونَ بِصَلَاتِهِ... ) اَلْحَدِيثَ, وَفِيهِ: (
أَفْضَلُ صَلَاةِ اَلْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا اَلْمَكْتُوبَةَ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْه ِ
| |
Hadits No. 433 | ||
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa Muadz
pernah sholat Isya' bersama para shahabatnya dan ia memperlama sholat tersebut.
Maka bersabdalah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Apakah engkau mau wahai
Muadz menjadi seorang pemfitnah? Jika engkau mengimami orang-orang maka bacalah
(washamsyi wadluhaaha), (sabbihisma rabbikal a'laa), (Iqra' bismi rabbika), dan
(wallaili idzaa yaghsyaa)." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.
|
َوَعَنْ جَابِرٍ قَالَ: ( صَلَّى مُعَاذٌ بِأَصْحَابِهِ اَلْعِشَاءَ,
فَطَوَّلَ عَلَيْهِمْ, فَقَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم "أَتُرِيدُ أَنْ
تَكُونَ يَا مُعَاذُ فَتَّانًا? إِذَا أَمَمْتَ اَلنَّاسَ فَاقْرَأْ: بِالشَّمْسِ
وَضُحَاهَا, وَ: سَبِّحْ اِسْمَ رَبِّكَ اَلْأَعْلَى, وَ: اِقْرَأْ بِاسْمِ
رَبِّكَ, وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى". ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ
لِمُسْلِمٍ
| |
Hadits No. 434 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu tentang kisah sholat
berjama'ah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau sakit.
'Aisyah berkata: Beliau datang dan duduk di sebelah kiri Abu Bakar. Beliau
mengimami jama'ah dengan duduk sedang Abu Bakar berdiri. Abu Bakar mengikuti
sholat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan orang-orang mengikuti sholat Abu
Bakar. Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا فِي قِصَّةِ صَلَاةِ رَسُولِ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِالنَّاسِ, وَهُوَ مَرِيضٌ - قَالَتْ: ( فَجَاءَ
حَتَّى جَلَسَ عَنْ يَسَارِ أَبِي بَكْرٍ, فَكَانَ يُصَلِّي بِالنَّاسِ جَالِسًا
وَأَبُو بَكْرٍ قَائِمًا, يَقْتَدِي أَبُو بَكْرٍ بِصَلَاةِ اَلنَّبِيِّ صلى الله
عليه وسلم وَيَقْتَدِي اَلنَّاسُ بِصَلَاةِ أَبِي بَكْرٍ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
ِ
| |
Hadits No. 435 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seorang di antara kamu
mengimami orang-orang maka hendaknya ia memperpendek sholatnya, karena
sesungguhnya di antara mereka ada yang kecil, besar, lemah, dan yang mempunyai
keperluan. Bila is sholat sendiri, maka ia boleh sholat sekehendaknya." Muttafaq
Alaihi.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم قَالَ: ( إِذَا أَمَّ أَحَدُكُمْ اَلنَّاسَ فَلْيُخَفِّفْ, فَإِنَّ فِيهِمْ
اَلصَّغِيرَ وَالْكَبِيرَ وَالضَّعِيفَ وَذَا اَلْحَاجَةِ, فَإِذَا صَلَّى وَحْدَهُ
فَلْيُصَلِّ كَيْفَ شَاءَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
| |
Hadits No. 436 | ||
Amar Ibnu Salamah berkata: Ayahku berkata: Aku sampaikan
sesuatu yang benar-benar dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Beliau
bersabda: "Bila waktu sholat telah datang, maka hendaknya seorang di antara kamu
beradzan dan hendaknya orang yang paling banyak menghapal Qur'an di antara kamu
menjadi imam." Amar berkata: Lalu mereka mencari-cari dan tidak ada seorang pun
yang lebih banyak menghapal Qur'an melebihi diriku, maka mereka memajukan aku
(untuk menjadi imam) padahal aku baru berumur enam atau tujuh tahun.
Diriwayatkan oleh Bukhari, Abu Dawud dan Nasa'i.
|
َوَعَنْ عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ قَالَ: قَالَ أَبِي: ( جِئْتُكُمْ مِنْ
عِنْدِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم حَقًّا. قَالَ: فَإِذَا حَضَرَتْ
اَلصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ, وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْثَرُكُمْ قُرْآنًا,
قَالَ: فَنَظَرُوا فَلَمْ يَكُنْ أَحَدٌ أَكْثَرَ قُرْآنًا مِنِّي, فَقَدَّمُونِي,
وَأَنَا اِبْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعِ سِنِينَ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ, وَأَبُو
دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيّ ُ
| |
Hadits No. 437 | ||
Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Yang mengimami kaum adalah orang yang
paling pandai membaca al-Qur'an di antara mereka. Jika dalam bacaan mereka sama,
maka yang paling banyak mengetahui tentang Sunnah di antara mereka. Jika dalam
Sunnah mereka sama, maka yang paling dahulu berhijrah di antara mereka. Jika
dalam hijrah mereka sama, maka yang paling dahulu masuk Islam di antara mereka."
Dalam suatu riwayat: "Yang paling tua." "Dan Janganlah seseorang mengimami orang
lain di tempat kekuasaannya dan janganlah ia duduk di rumahnya di tempat
kehormatannya kecuali dengan seidzinnya." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ أَبِي مَسْعُودٍ
رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( يَؤُمُّ
اَلْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اَللَّهِ, فَإِنْ كَانُوا فِي اَلْقِرَاءَةِ
سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ, فَإِنْ كَانُوا فِي اَلسُّنَّةِ سَوَاءً
فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً, فَإِنْ كَانُوا فِي اَلْهِجْرَةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ
سِلْمًا -وَفِي رِوَايَةٍ: سِنًّا- وَلَا يَؤُمَّنَّ اَلرَّجُلُ اَلرَّجُلَ فِي
سُلْطَانِهِ, وَلَا يَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلَّا بِإِذْنِهِ".
) رَوَاهُ مُسْلِم ٌ
| |
Hadits No. 438 | ||
Menurut riwayat Ibnu Majah dari hadits Jabir r.a:
"Janganlah sekali-kali seorang perempuan mengimami orang laki-laki, orang Badui
mengimami orang yang berhijrah, dan orang yang maksiat mengimami orang mu'min."
Sanadnya lemah.
|
َوَلِابْنِ مَاجَهْ: مِنْ حَدِيثِ جَابِرٍ: ( وَلَا
تَؤُمَّنَّ اِمْرَأَةٌ رَجُلًا, وَلَا أَعْرَابِيٌّ مُهَاجِرًا, وَلَا فَاجِرٌ
مُؤْمِنًا ) وَإِسْنَادُهُ وَاه
| |
Hadits No. 439 | ||
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Tertibkanlah barisan (shof)-mu, rapatkanlah
jaraknya, dan luruskanlah dengan leher." Hadits riwayat Abu Dawud dan Nasa'i.
Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.
|
َوَعَنْ أَنَسٍ, عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( رُصُّوا
صُفُوفَكُمْ, وَقَارِبُوا بَيْنَهَا, وَحَاذُوا بِالْأَعْنَاقِ. ) رَوَاهُ أَبُو
دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ
حِبَّانَ
| |
Hadits No. 440 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sebaik-baik shof laki-laki adalah yang
pertama dan sejelek-jeleknya ialah yang terakhir. Dan sebaik-baik shof perempuan
adalah yang terakhir dan sejelek-jeleknya ialah yang pertama." Diriwayatkan oleh
Muslim.
|
َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( خَيْرُ صُفُوفِ اَلرِّجَالِ أَوَّلُهَا, وَشَرُّهَا آخِرُهَا,
وَخَيْرُ صُفُوفِ اَلنِّسَاءِ آخِرُهَا, وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا ) رَوَاهُ مُسْلِم
ٌ
| |
Hadits No. 441 | ||
Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku pernah sholat
bersama Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada suatu malam. Aku berdiri
di samping kirinya. Lalu beliau memegang kepalaku dari belakang dan
memindahkanku ke sebelah kanannya.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم ذَاتَ لَيْلَةٍ, فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ, فَأَخَذَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم بِرَأْسِي مِنْ وَرَائِي, فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِينِهِ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْه
| |
Hadits No. 442 | ||
Anas Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam sholat, lalu aku dan seorang anak yatim berdiri di belakangnya
sedang Ummu Salamah berdiri di belakang kami. Muttafaq Alaihi dan lafadznya
menurut riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ أَنَسٍ قَالَ: ( صَلَّى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
فَقُمْتُ وَيَتِيمٌ خَلْفَهُ, وَأُمُّ سُلَيْمٍ خَلْفَنَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ,
وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيّ ِ
| |
Hadits No. 443 | ||
Dari Abu Bakrah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia datang
kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau ruku'. Lalu ia ruku'
sebelum mencapai shof. Maka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda
padanya: "Semoga Allah menambah keutamaanmu dan jangan mengulanginya." Riwayat
Bukhari. Abu Dawud menambahkan dalam hadits itu: Ia ruku' di belakang shaf
kemudian berjalan menuju shof.
|
َوَعَنْ أَبِي بَكْرَةَ رضي الله عنه أَنَّهُ اِنْتَهَى إِلَى
اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ رَاكِعٌ, فَرَكَعَ قَبْلَ أَنْ يَصِلَ إِلَى
اَلصَّفِّ, فَقَالَ لَهُ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ( زَادَكَ اَللَّهُ
حِرْصًا وَلَا تَعُدْ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ وَزَادَ أَبُو دَاوُدَ فِيهِ: (
فَرَكَعَ دُونَ اَلصَّفِّ, ثُمَّ مَشَى إِلَى اَلصَّفِّ
)
| |
Hadits No. 444 | ||
Dari Wabishoh Ibnu Ma'bad Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah melihat seseorang sholat di
belakang shaf sendirian. Maka beliau menyuruhnya agar mengulangi sholatnya.
Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.
|
َوَعَنْ
وَابِصَةَ بْنِ مَعْبَدٍ ]اَلْجُهَنِيِّ] رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
( رَأَى رَجُلًا يُصَلِّي خَلْفَ اَلصَّفِّ وَحْدَهُ, فَأَمَرَهُ أَنْ يُعِيدَ
اَلصَّلَاةَ. ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ, وَاَلتِّرْمِذِيُّ
وَحَسَّنَهُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ
| |
Hadits No. 445 | ||
Menurut riwayatnya dari Tholq Ibnu Ali r.a: "Tidak
sempurna sholat seseorang yang sendirian di belakang shaf." Thabrani menambahkan
dalam hadits Wabishoh: "Mengapa engkau tidak masuk dalam shaf mereka atau engkau
tarik seseorang?"
|
َوَلَهُ عَنْ طَلْق ٍ ( لَا صَلَاةَ لِمُنْفَرِدٍ خَلْفَ اَلصَّفِّ )
وَزَادَ اَلطَّبَرَانِيُّ مِنْ حَدِيثِ وَابِصَةَ: ( أَلَا دَخَلْتَ مَعَهُمْ أَوْ
اِجْتَرَرْتَ رَجُلًا? )
| |
Hadits No. 446 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila engkau telah mendengar qomat,
maka berjalanlah menuju sholat dengan tenang dan sabar, dan jangan terburu-buru.
Apa yang engkau dapatkan (bersama imam) kerjakan dan apa yang tertinggal darimu
sempurnakan." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه
وسلم قَالَ: ( إِذَا سَمِعْتُمْ اَلْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى اَلصَّلَاةِ,
وَعَلَيْكُمْ اَلسَّكِينَةُ وَالْوَقَارُ, وَلَا تُسْرِعُوا, فَمَا أَدْرَكْتُمْ
فَصَلُّوا, وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ
لِلْبُخَارِيِّ
| |
Hadits No. 447 | ||
Dari Ubay Ibnu Ka'ab Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholat seorang bersama seorang lebih
baik daripada sholatnya sendirian, sholat seorang bersama dua orang lebih baik
daripada sholatnya bersama seorang, dan jika lebih banyak lebih disukai oleh
Allah 'Azza wa Jalla." Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu
Hibban.
|
َوَعَنْ
أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم ( صَلَاةُ اَلرَّجُلِ مَعَ اَلرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ وَحْدَهُ,
وَصَلَاتُهُ مَعَ اَلرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ مَعَ اَلرَّجُلِ, وَمَا
كَانَ أَكْثَرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اَللَّهِ تِعالى ) رَوَاهُ
أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ
حِبَّان
| |
Hadits No. 448 | ||
Dari Ummu Waraqah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruhnya untuk mengimami anggota keluarganya.
Riwayat Abu Dawud. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
|
َوَعَنْ أُمِّ وَرَقَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا, ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ
صلى الله عليه وسلم أَمَرَهَا أَنْ تَؤُمَّ أَهْلَ دَارِهَا ) رَوَاهُ أَبُو
دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ
| |
Hadits No. 449 | ||
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam meminta Ibnu Ummu Maktum untuk menggantikan beliau mengimami
orang-orang, padahal ia seorang buta. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud.
|
وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ; ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله
عليه وسلم اِسْتَخْلَفَ اِبْنَ أُمِّ مَكْتُومٍ, يَؤُمُّ اَلنَّاسَ, وَهُوَ أَعْمَى
) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُد َ
| |
Hadits No. 450 | ||
Hadits serupa juga terdapat dalam riwayat Ibnu Hibban
dari 'Aisyah r.a.
|
َوَنَحْوُهُ لِابْنِ حِبَّانَ: عَنْ عَائِشَة َ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهَا
| |
Hadits No. 451 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholatkanlah orang yang telah
mengucapkan laa ilaaha illallah dan sholatlah di belakang orang yang telah
mengucapkan laa ilaaha illallaah." Riwayat Daruquthni dengan sanad lemah.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
( صَلُّوا عَلَى مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ, وَصَلُّوا خَلْفَ مَنْ
قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ بِإِسْنَادٍ
ضَعِيفٍ
| |
Hadits No. 452 | ||
Dari Ali Ibnu Abu Tholib Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seorang di antara
kamu datang untuk melakukan sholat sedang imam berada dalam suatu keadaan, maka
hendaklah ia mengerjakan sebagaimana yang tengah dikerjakan oleh imam." Riwayat
Tirmidzi dengan sanad yang lemah.
|
َوَعَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه
وسلم ( إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ اَلصَّلَاةَ وَالْإِمَامُ عَلَى حَالٍ, فَلْيَصْنَعْ
كَمَا يَصْنَعُ اَلْإِمَامُ ) رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ بِإِسْنَادٍ ضَعِيفٍ
| |
Bulughul Maram
versi 2.0 © 1429 H / 2008 M Oleh : Pustaka Al-Hidayah
|
Advertisement