Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf) 182 Ayat - Al Qur'an dan Terjemahan
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf) 182 Ayat - Al Qur'an dan Terjemahan | Surat Ash Shaaffaat terdiri atas 182 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al An'aam. Dinamai dengan Ash Shaaffaat (yang bershaf-shaf) ada hubungannya dengan perkataan Ash Shaaffaat yang terletak pada ayat permulaan surat ini yang mengemukakan bagaimana para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhannya yang bersih jiwanya, tidak dapat digoda oleh syaitan. Hal ini hendaklah menjadi i'tibar bagi manusia dalam menghambakan dirinya kepada Allah.
Pokok-pokok isinya
1. Keimanan
Dalil-dalil tentang ke-Esaan Allah; adanya hari berbangkit; adanya padang mahsyar dan adanya hari kiamat; malaikat-malaikat selalu bertasbih kepada Allah.
2. Kisah-kisah
Kisah Nuh a.s.;Kisah Ibrahim a.s.; dan Ismail a.s.; kisah Musa a.s. dan Harun a.s.; kisah Ilyas a.s.; kisah Luth a.s.; kisah Yunus a.s.
3. Dan lain-lain
Sikap orang-orang kafir terhadap Al Quran; tuduh menuduh antara orang-orang kafir dengan pengikut-pengikutnya di hari Kiamat; kenikmatan di surga; tentang pohon zaqqum;celaan terhadap orang-orang yang mengatakan bahwa Allah beranak; seorang yang baik belum tentu menurunkan keturunan yang baik pula.
Surat ini mengemukakan tentang ke-Esaan Tuhan dan dari bukti-bukti tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tauhid akan menang. Dari kisah-kisah yang dikemukakan surat ini dapat diambil kesimpulan bahwa kaum yang menentang rasulnya akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrik Mekah yang menentang Nabi Muhammad s.a.w. akan mengalami kehancuran.
HUBUNGAN SURAT ASH SHAAFFAAT DENGAN SURAT SHAAD
1. Dalam surat Ash Shaaffaat disebutkan kisah para nabi, sedang surat Shaad menyebutkan kisah nabi-nabi yang belum disebutkan pada surat Ash Shaaffaat, seperti kisah Daud a.s. dan Sulaiman a.s. dan lain-lain.
2. Dalam surat Ash Shaaffaat diterangkan bahwa orang-orang musyrik sebelum diutusnya Rasulullah s.a.w. selalu mengatakan, andaikata mereka mempunyai sebuah kitab pemberi peringatan di antara kitab-kitab yang telah diturunkan kepada orang-orang dahulu, mereka akan taat sedang dalam surat Shaad ditegaskan bahwa Al Quranlah kitab yang lebih sempurna yang seharusnya mereka taati andaikata mereka jujur dalam pengakuannya itu.
3. Dalam surat Ash Shaaffaat diterangkan bahwa sesudah datang kepada orang-orang musyrik Mekah Al Quran yang memberi peringatan tetapi mereka mengingkarinya, sedang dalam surat Shaad diterangkan sebab-sebab keingkaran mereka.
Surat As-Saffat
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- وَالصّٰۤفّٰتِ صَفًّاۙwaṣ-ṣāffāti ṣaffāDemi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf,
- فَالزّٰجِرٰتِ زَجْرًاۙfaz-zājirāti zajrādemi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh,
- فَالتّٰلِيٰتِ ذِكْرًاۙfat-tāliyāti żikrādemi (rombongan) yang membacakan peringatan,
- اِنَّ اِلٰهَكُمْ لَوَاحِدٌۗ inna ilāhakum lawāḥidsungguh, Tuhanmu benar-benar Esa.
- رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ الْمَشَارِقِۗ rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa rabbul-masyāriqTuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbitnya matahari.
- اِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِزِيْنَةِ ِۨالْكَوَاكِبِۙinnā zayyannas-samā`ad-dun-yā bizīnatinil-kawākibSesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat), dengan hiasan bintang-bintang.
- وَحِفْظًا مِّنْ كُلِّ شَيْطٰنٍ مَّارِدٍۚ wa ḥifẓam ming kulli syaiṭānim māridDan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka,
- لَا يَسَّمَّعُوْنَ اِلَى الْمَلَاِ الْاَعْلٰى وَيُقْذَفُوْنَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍۖ lā yassamma'ụna ilal-mala`il-a'lā wa yuqżafụna ming kulli jānibmereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru,
- دُحُوْرًا وَّلَهُمْ عَذَابٌ وَّاصِبٌ duḥụraw wa lahum 'ażābuw wāṣibuntuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal,
- اِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَاَتْبَعَهٗ شِهَابٌ ثَاقِبٌ illā man khaṭifal-khaṭfata fa atba'ahụ syihābun ṡāqibkecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan); maka ia dikejar oleh bintang yang menyala.
- فَاسْتَفْتِهِمْ اَهُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمْ مَّنْ خَلَقْنَا ۗاِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّنْ طِيْنٍ لَّازِبٍ fastaftihim a hum asyaddu khalqan am man khalaqnā, innā khalaqnāhum min ṭīnil lāzibMaka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah), “Apakah penciptaan mereka yang lebih sulit ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.
- بَلْ عَجِبْتَ وَيَسْخَرُوْنَ ۖ bal 'ajibta wa yaskharụnBahkan engkau (Muhammad) menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan mereka menghinakan (engkau).
- وَاِذَا ذُكِّرُوْا لَا يَذْكُرُوْنَ ۖ wa iżā żukkirụ lā yażkurụnDan apabila mereka diberi peringatan, mereka tidak mengindahkannya.
- وَاِذَا رَاَوْا اٰيَةً يَّسْتَسْخِرُوْنَۖ wa iżā ra`au āyatay yastaskhirụnDan apabila mereka melihat suatu tanda (kebesaran) Allah, mereka memperolok-olokkan.
- وَقَالُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ ۚ wa qālū in hāżā illā siḥrum mubīnDan mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.
- ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙa iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụnApabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah benar kami akan dibangkitkan (kembali)?
- اَوَاٰبَاۤؤُنَا الْاَوَّلُوْنَۗ a wa ābā`unal-awwalụndan apakah nenek moyang kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)?”
- قُلْ نَعَمْ وَاَنْتُمْ دَاخِرُوْنَۚ qul na'am wa antum dākhirụnKatakanlah (Muhammad), “Ya, dan kamu akan terhina.”
- فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌ فَاِذَا هُمْ يَنْظُرُوْنَ fa innamā hiya zajratuw wāḥidatun fa iżā hum yanẓurụnMaka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka melihatnya.
- وَقَالُوْا يٰوَيْلَنَا هٰذَا يَوْمُ الدِّيْنِ wa qālụ yā wailanā hāżā yaumud-dīnDan mereka berkata, “Alangkah celaka kami! (Kiranya) inilah hari pembalasan itu.”
- هٰذَا يَوْمُ الْفَصْلِ الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَhāżā yaumul-faṣlillażī kuntum bihī tukażżibụnInilah hari keputusan yang dahulu kamu dustakan.
- اُحْشُرُوا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا وَاَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ ۙuḥsyurullażīna ẓalamụ wa azwājahum wa mā kānụ ya'budụn(Diperintahkan kepada malaikat), “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan apa yang dahulu mereka sembah,
- مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَاهْدُوْهُمْ اِلٰى صِرَاطِ الْجَحِيْمِ min dụnillāhi fahdụhum ilā ṣirāṭil-jaḥīmselain Allah, lalu tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.
- وَقِفُوْهُمْ اِنَّهُمْ مَّسْـُٔوْلُوْنَ ۙwaqifụhum innahum mas`ụlụnTahanlah mereka (di tempat perhentian), sesungguhnya mereka akan ditanya,
- مَا لَكُمْ لَا تَنَاصَرُوْنَ mā lakum lā tanāṣarụn”Mengapa kamu tidak tolong-menolong?”
- بَلْ هُمُ الْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُوْنَbal humul-yauma mustaslimụnBahkan mereka pada hari itu menyerah (kepada keputusan Allah).
- وَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَاۤءَلُوْنَ wa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatasā`alụnDan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling berbantah-bantahan.
- قَالُوْٓا اِنَّكُمْ كُنْتُمْ تَأْتُوْنَنَا عَنِ الْيَمِيْنِ qālū innakum kuntum ta`tụnanā 'anil-yamīnSesungguhnya (pengikut-pengikut) mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka), “Kamulah yang dahulu datang kepada kami dari kanan.”
- قَالُوْا بَلْ لَّمْ تَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَۚ qālụ bal lam takụnụ mu`minīn(Pemimpin-pemimpin) mereka menjawab, “(Tidak), bahkan kamulah yang tidak (mau) menjadi orang mukmin,
- وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍۚ بَلْ كُنْتُمْ قَوْمًا طٰغِيْنَ wa mā kāna lanā 'alaikum min sulṭān, bal kuntum qauman ṭāgīnsedangkan kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamu menjadi kaum yang melampaui batas.
- فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَآ ۖاِنَّا لَذَاۤىِٕقُوْنَ fa ḥaqqa 'alainā qaulu rabbinā innā lażā`iqụnMaka pantas putusan (azab) Tuhan menimpa kita; pasti kita akan merasakan (azab itu).
- فَاَغْوَيْنٰكُمْ اِنَّا كُنَّا غٰوِيْنَ fa agwainākum innā kunnā gāwīnMaka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami sendiri, orang-orang yang sesat.”
- فَاِنَّهُمْ يَوْمَىِٕذٍ فِى الْعَذَابِ مُشْتَرِكُوْنَfa innahum yauma`iżin fil-'ażābi musytarikụnMaka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama merasakan azab.
- اِنَّا كَذٰلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِيْنَinnā każālika naf'alu bil-mujrimīnSungguh, demikianlah Kami memperlakukan terhadap orang-orang yang berbuat dosa.
- اِنَّهُمْ كَانُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ يَسْتَكْبِرُوْنَ ۙinnahum kānū iżā qīla lahum lā ilāha illallāhu yastakbirụnSungguh, dahulu apabila dikatakan kepada mereka, “La ilaha illallah” (Tidak ada tuhan selain Allah), mereka menyombongkan diri,
- وَيَقُوْلُوْنَ اَىِٕنَّا لَتَارِكُوْٓا اٰلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُوْنٍ ۗ wa yaqụlụna a innā latārikū ālihatinā lisyā'irim majnụndan mereka berkata, “Apakah kami harus meninggalkan sesembahan kami karena seorang penyair gila?”
- بَلْ جَاۤءَ بِالْحَقِّ وَصَدَّقَ الْمُرْسَلِيْنَbal jā`a bil-ḥaqqi wa ṣaddaqal-mursalīnPadahal dia (Muhammad) datang dengan membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya).
- اِنَّكُمْ لَذَاۤىِٕقُوا الْعَذَابِ الْاَلِيْمِ ۚ innakum lażā`iqul-'ażābil-alīmSungguh, kamu pasti akan merasakan azab yang pedih.
- وَمَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۙwa mā tujzauna illā mā kuntum ta'malụnDan kamu tidak diberi balasan melainkan terhadap apa yang telah kamu kerjakan,
- اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīntetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa),
- اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُوْمٌۙulā`ika lahum rizqum ma'lụmmereka itu memperoleh rezeki yang sudah ditentukan,
- فَوَاكِهُ ۚوَهُمْ مُّكْرَمُوْنَۙfawākih, wa hum mukramụn(yaitu) buah-buahan. Dan mereka orang yang dimuliakan,
- فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِۙfī jannātin na'īmdi dalam surga-surga yang penuh kenikmatan,
- عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيْنَ'alā sururim mutaqābilīn(mereka duduk) berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
- يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۢ ۙyuṭāfu 'alaihim bika`sim mim ma'īnKepada mereka diedarkan gelas (yang berisi air) dari mata air (surga),
- بَيْضَاۤءَ لَذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَۚ baiḍā`a lażżatil lisy-syāribīn(warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum.
- لَا فِيْهَا غَوْلٌ وَّلَا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُوْنَlā fīhā gauluw wa lā hum 'an-hā yunzafụnTidak ada di dalamnya (unsur) yang memabukkan dan mereka tidak mabuk karenanya.
- وَعِنْدَهُمْ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ عِيْنٌ ۙwa 'indahum qāṣirātuṭ-ṭarfi 'īnDan di sisi mereka ada (bidadari-bidadari) yang bermata indah, dan membatasi pandangannya,
- كَاَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَّكْنُوْنٌka`annahunna baiḍum maknụnseakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik.
- فَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَاۤءَلُوْنَfa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatasā`alụnLalu mereka berhadap-hadapan satu sama lain sambil bercakap-cakap.
- قَالَ قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ اِنِّيْ كَانَ لِيْ قَرِيْنٌۙqāla qā`ilum min-hum innī kāna lī qarīnBerkatalah salah seorang di antara mereka, “Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) pernah mempunyai seorang teman,
- يَّقُوْلُ اَىِٕنَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِيْنَyaqụlu a innaka laminal-muṣaddiqīnyang berkata, “Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?
- ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَدِيْنُوْنَa iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamadīnụnApabila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?”
- قَالَ هَلْ اَنْتُمْ مُّطَّلِعُوْنَqāla hal antum muṭṭali'ụnDia berkata, “Maukah kamu meninjau (temanku itu)?”
- فَاطَّلَعَ فَرَاٰهُ فِيْ سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِfaṭṭala'a fa ra`āhu fī sawā`il-jaḥīmMaka dia meninjaunya, lalu dia melihat (teman)nya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala.
- قَالَ تَاللّٰهِ اِنْ كِدْتَّ لَتُرْدِيْنِ ۙqāla tallāhi ing kitta laturdīnDia berkata, “Demi Allah, engkau hampir saja mencelakakanku,
- وَلَوْلَا نِعْمَةُ رَبِّيْ لَكُنْتُ مِنَ الْمُحْضَرِيْنَwalau lā ni'matu rabbī lakuntu minal-muḥḍarīndan sekiranya bukan karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka).”
- اَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِيْنَۙa fa mā naḥnu bimayyitīnMaka apakah kita tidak akan mati?
- اِلَّا مَوْتَتَنَا الْاُوْلٰى وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَillā mautatanal-ụlā wa mā naḥnu bimu'ażżabīnKecuali kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan diazab (di akhirat ini)?”
- اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُinna hāżā lahuwal-fauzul-'aẓīmSungguh, ini benar-benar kemenangan yang agung.
- لِمِثْلِ هٰذَا فَلْيَعْمَلِ الْعٰمِلُوْنَlimiṡli hāżā falya'malil-'āmilụnUntuk (kemenangan) serupa ini, hendaklah beramal orang-orang yang mampu beramal.
- اَذٰلِكَ خَيْرٌ نُّزُلًا اَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّوْمِa żālika khairun nuzulan am syajaratuz-zaqqụmApakah (makanan surga) itu hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.
- اِنَّا جَعَلْنٰهَا فِتْنَةً لِّلظّٰلِمِيْنَinnā ja'alnāhā fitnatal liẓ-ẓālimīnSungguh, Kami menjadikannya (pohon zaqqum itu) sebagai azab bagi orang-orang zalim.
- اِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِيْٓ اَصْلِ الْجَحِيْمِۙinnahā syajaratun takhruju fī aṣlil-jaḥīmSungguh, itu adalah pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim,
- طَلْعُهَا كَاَنَّهٗ رُءُوْسُ الشَّيٰطِيْنِṭal'uhā ka`annahụ ru`ụsusy-syayāṭīnMayangnya seperti kepala-kepala setan.
- فَاِنَّهُمْ لَاٰكِلُوْنَ مِنْهَا فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۗ fa innahum la`ākilụna min-hā famāli`ụna min-hal buṭụnMaka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum).
- ثُمَّ اِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيْمٍۚ ṡumma inna lahum 'alaihā lasyaubam min ḥamīmKemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas.
- ثُمَّ اِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَاِلَى الْجَحِيْمِṡumma inna marji'ahum la`ilal-jaḥīmKemudian pasti tempat kembali mereka ke neraka Jahim.
- اِنَّهُمْ اَلْفَوْا اٰبَاۤءَهُمْ ضَاۤلِّيْنَۙinnahum alfau ābā`ahum ḍāllīnSesungguhnya mereka mendapati nenek moyang mereka dalam keadaan sesat,
- فَهُمْ عَلٰٓى اٰثٰرِهِمْ يُهْرَعُوْنَfa hum 'alā āṡārihim yuhra'ụnlalu mereka tergesa-gesa mengikuti jejak (nenek moyang) mereka.
- وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ اَكْثَرُ الْاَوَّلِيْنَۙwa laqad ḍalla qablahum akṡarul-awwalīnDan sungguh, sebelum mereka (Suku Quraisy), telah sesat sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,
- وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا فِيْهِمْ مُّنْذِرِيْنَwa laqad arsalnā fīhim munżirīndan sungguh, Kami telah mengutus (rasul) pemberi peringatan di kalangan mereka.
- فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُنْذَرِيْنَۙfanẓur kaifa kāna 'āqibatul-munżarīnMaka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu,
- اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīnkecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa).
- وَلَقَدْ نَادٰىنَا نُوْحٌ فَلَنِعْمَ الْمُجِيْبُوْنَۖ wa laqad nādānā nụḥun fa lani'mal-mujībụnDan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami, maka sungguh, Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa.
- وَنَجَّيْنٰهُ وَاَهْلَهٗ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِۖ wa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-'aẓīmKami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar.
- وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهٗ هُمُ الْبٰقِيْنَwa ja'alnā żurriyyatahụ humul-bāqīnDan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.
- وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۖ wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīnDan Kami abadikan untuk Nuh (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian;
- سَلٰمٌ عَلٰى نُوْحٍ فِى الْعٰلَمِيْنَsalāmun 'alā nụḥin fil-'ālamīn”Kesejahteraan (Kami limpahkan) atas Nuh di seluruh alam.”
- اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَinnā każālika najzil-muḥsinīnSungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
- اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَinnahụ min 'ibādinal-mu`minīnSungguh, dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman.
- ثُمَّ اَغْرَقْنَا الْاٰخَرِيْنَṡumma agraqnal-ākharīnKemudian Kami tenggelamkan yang lain.
- وَاِنَّ مِنْ شِيْعَتِهٖ لَاِبْرٰهِيْمَ ۘ wa inna min syī'atihī la`ibrāhīmDan sungguh, Ibrahim termasuk golongannya (Nuh).
- اِذْ جَاۤءَ رَبَّهٗ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍۙiż jā`a rabbahụ biqalbin salīm(Ingatlah) ketika dia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci,
- اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَاذَا تَعْبُدُوْنَ ۚ iż qāla li`abīhi wa qaumihī māżā ta'budụn(ingatlah) ketika dia berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah itu?
- اَىِٕفْكًا اٰلِهَةً دُوْنَ اللّٰهِ تُرِيْدُوْنَۗ a ifkan āliḥatan dụnallāhi turīdụnApakah kamu menghendaki kebohongan dengan sesembahan selain Allah itu?
- فَمَا ظَنُّكُمْ بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَfa mā ẓannukum birabbil-'ālamīnMaka bagaimana anggapanmu terhadap Tuhan seluruh alam?”
- فَنَظَرَ نَظْرَةً فِى النُّجُوْمِۙfa naẓara naẓratan fin-nujụmLalu dia memandang sekilas ke bintang-bintang,
- فَقَالَ اِنِّيْ سَقِيْمٌfa qāla innī saqīmkemudian dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya aku sakit.”
- فَتَوَلَّوْا عَنْهُ مُدْبِرِيْنَfa tawallau 'an-hu mudbirīnLalu mereka berpaling dari dia dan pergi meninggalkannya.
- فَرَاغَ اِلٰٓى اٰلِهَتِهِمْ فَقَالَ اَلَا تَأْكُلُوْنَۚ fa rāga ilā ālihatihim fa qāla alā ta`kulụnKemudian dia (Ibrahim) pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu dia berkata, “Mengapa kamu tidak makan?
- مَا لَكُمْ لَا تَنْطِقُوْنَmā lakum lā tanṭiqụnMengapa kamu tidak menjawab?”
- فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًا ۢبِالْيَمِيْنِfa rāga 'alaihim ḍarbam bil-yamīnLalu dihadapinya (berhala-berhala) itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya.
- فَاَقْبَلُوْٓا اِلَيْهِ يَزِفُّوْنَfa aqbalū ilaihi yaziffụnKemudian mereka (kaumnya) datang bergegas kepadanya.
- قَالَ اَتَعْبُدُوْنَ مَا تَنْحِتُوْنَۙqāla a ta'budụna mā tan-ḥitụnDia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?
- وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُوْنَwallāhu khalaqakum wa mā ta'malụnPadahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.”
- قَالُوا ابْنُوْا لَهٗ بُنْيَانًا فَاَلْقُوْهُ فِى الْجَحِيْمِqālubnụ lahụ bun-yānan fa alqụhu fil-jaḥīmMereka berkata, “Buatlah bangunan (perapian) untuknya (membakar Ibrahim); lalu lemparkan dia ke dalam api yang menyala-nyala itu.”
- فَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَسْفَلِيْنَfa arādụ bihī kaidan fa ja'alnāhumul-asfalīnMaka mereka bermaksud memperdayainya dengan (membakar)nya, (namun Allah menyelamatkannya), lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang hina.
- وَقَالَ اِنِّيْ ذَاهِبٌ اِلٰى رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِwa qāla innī żāhibun ilā rabbī sayahdīnDan dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya aku harus pergi (menghadap) kepada Tuhanku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.
- رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَrabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīnYa Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.”
- فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍfa basysyarnāhu bigulāmin ḥalīmMaka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail).
- فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَfa lammā balaga ma'ahus-sa'ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif'al mā tu`maru satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣābirīnMaka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
- فَلَمَّآ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِۚ fa lammā aslamā wa tallahụ lil-jabīnMaka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah).
- وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۙwa nādaināhu ay yā ibrāhīmLalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim!
- قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚاِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَqad ṣaddaqtar-ru`yā, innā każālika najzil-muḥsinīnsungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
- اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰۤؤُا الْمُبِيْنُinna hāżā lahuwal-balā`ul mubīnSesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
- وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍwa fadaināhu biżib-ḥin 'aẓīmDan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
- وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۖ wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīnDan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
- سَلٰمٌ عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَsalāmun 'alā ibrāhīm”Selamat sejahtera bagi Ibrahim.”
- كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَkażālika najzil-muḥsinīnDemikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
- اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَinnahụ min 'ibādinal-mu`minīnSungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
- وَبَشَّرْنٰهُ بِاِسْحٰقَ نَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَwa basysyarnāhu bi`is-ḥāqa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīnDan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
- وَبٰرَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلٰٓى اِسْحٰقَۗ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَّظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ مُبِيْنٌwa bāraknā 'alaihi wa 'alā is-ḥāq, wa min żurriyyatihimā muḥsinuw wa ẓālimul linafsihī mubīnDan Kami limpahkan keberkahan kepadanya dan kepada Ishak. Dan di antara keturunan keduanya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang terang-terangan berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.
- وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلٰى مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ ۚ wa laqad manannā 'alā mụsā wa hārụnDan sungguh, Kami telah melimpahkan nikmat kepada Musa dan Harun.
- وَنَجَّيْنٰهُمَا وَقَوْمَهُمَا مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِۚ wa najjaināhumā wa qaumahumā minal-karbil-'aẓīmDan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar,
- وَنَصَرْنٰهُمْ فَكَانُوْا هُمُ الْغٰلِبِيْنَۚ wa naṣarnāhum fa kānụ humul-gālibīndan Kami tolong mereka, sehingga jadilah mereka orang-orang yang menang.
- وَاٰتَيْنٰهُمَا الْكِتٰبَ الْمُسْتَبِيْنَ ۚ wa ātaināhumal-kitābal-mustabīnDan Kami berikan kepada keduanya Kitab yang sangat jelas,
- وَهَدَيْنٰهُمَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۚ wa hadaināhumaṣ-ṣirāṭal-mustaqīmdan Kami tunjukkan keduanya jalan yang lurus.
- وَتَرَكْنَا عَلَيْهِمَا فِى الْاٰخِرِيْنَ ۖ wa taraknā 'alaihimā fil-ākhirīnDan Kami abadikan untuk keduanya (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
- سَلٰمٌ عَلٰى مُوْسٰى وَهٰرُوْنَsalāmun 'alā mụsā wa hārụn”Selamat sejahtera bagi Musa dan Harun.”
- اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَinnā każālika najzil-muḥsinīnDemikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
- اِنَّهُمَا مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَinnahumā min 'ibādinal-mu`minīnSungguh, keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
- وَاِنَّ اِلْيَاسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۗ wa inna ilyāsa laminal-mursalīnDan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul.
- اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَلَا تَتَّقُوْنَiż qāla liqaumihī alā tattaqụn(Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
- اَتَدْعُوْنَ بَعْلًا وَّتَذَرُوْنَ اَحْسَنَ الْخَالِقِيْنَۙa tad'ụna ba'law wa tażarụna aḥsanal-khāliqīnPatutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik pencipta.
- اللّٰهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَallāha rabbakum wa rabba ābā`ikumul-awwalīn(Yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?”
- فَكَذَّبُوْهُ فَاِنَّهُمْ لَمُحْضَرُوْنَۙfa każżabụhu fa innahum lamuḥḍarụnTetapi mereka mendustakannya (Ilyas), maka sungguh, mereka akan diseret (ke neraka),
- اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَillā 'ibādallāhil-mukhlaṣīnkecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa),
- وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙwa taraknā 'alaihi fil-ākhirīnDan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.
- سَلٰمٌ عَلٰٓى اِلْ يَاسِيْنَsalāmun 'alā ilyāsīn”Selamat sejahtera bagi Ilyas.”
- اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَinnā każālika najzil-muḥsinīnDemikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
- اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَinnahụ min 'ibādinal-mu`minīnSungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
- وَاِنَّ لُوْطًا لَّمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۗ wa inna lụṭal laminal-mursalīnDan sungguh, Lut benar-benar termasuk salah seorang rasul.
- اِذْ نَجَّيْنٰهُ وَاَهْلَهٗٓ اَجْمَعِيْۙنَiż najjaināhu wa ahlahū ajma'īn(Ingatlah) ketika Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya semua,
- اِلَّا عَجُوْزًا فِى الْغٰبِرِيْنَillā 'ajụzan fil-gābirīnkecuali seorang perempuan tua (istrinya) bersama-sama orang yang tinggal (di kota).
- ثُمَّ دَمَّرْنَا الْاٰخَرِيْنَṡumma dammarnal-ākharīnKemudian Kami binasakan orang-orang yang lain.
- وَاِنَّكُمْ لَتَمُرُّوْنَ عَلَيْهِمْ مُّصْبِحِيْنَۙwa innakum latamurrụna 'alaihim muṣbiḥīnDan sesungguhnya kamu (penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka pada waktu pagi,
- وَبِالَّيْلِۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ wa bil-laīl, a fa lā ta'qilụndan pada waktu malam. Maka mengapa kamu tidak mengerti?
- وَاِنَّ يُوْنُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۗ wa inna yụnusa laminal-mursalīnDan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul,
- اِذْ اَبَقَ اِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙiż abaqa ilal-fulkil-masy-ḥụn(ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan,
- فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَۚfa sāhama fa kāna minal-mud-ḥaḍīnkemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian).
- فَالْتَقَمَهُ الْحُوْتُ وَهُوَ مُلِيْمٌ faltaqamahul-ḥụtu wa huwa mulīmMaka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
- فَلَوْلَآ اَنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ ۙfalau lā annahụ kāna minal-musabbiḥīnMaka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah,
- لَلَبِثَ فِيْ بَطْنِهٖٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَۚ lalabiṡa fī baṭnihī ilā yaumi yub'aṡụnniscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.
- فَنَبَذْنٰهُ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ سَقِيْمٌ ۚ fa nabażnāhu bil-'arā`i wa huwa saqīmKemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit.
- وَاَنْۢبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّنْ يَّقْطِيْنٍۚ wa ambatnā 'alaihi syajaratam miy yaqṭīnKemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu.
- وَاَرْسَلْنٰهُ اِلٰى مِائَةِ اَلْفٍ اَوْ يَزِيْدُوْنَۚ wa arsalnāhu ilā mi`ati alfin au yazīdụnDan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih,
- فَاٰمَنُوْا فَمَتَّعْنٰهُمْ اِلٰى حِيْنٍfa āmanụ fa matta'nāhum ilā ḥīnsehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu.
- فَاسْتَفْتِهِمْ اَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُوْنَۚ fastaftihim a lirabbikal-banātu wa lahumul-banụnMaka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah), “Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?”
- اَمْ خَلَقْنَا الْمَلٰۤىِٕكَةَ اِنَاثًا وَّهُمْ شَاهِدُوْنَam khalaqnal-malā`ikata ināṡaw wa hum syāhidụnatau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikan(nya)?
- اَلَآ اِنَّهُمْ مِّنْ اِفْكِهِمْ لَيَقُوْلُوْنَۙalā innahum min ifkihim layaqụlụnIngatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan,
- وَلَدَ اللّٰهُ ۙوَاِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَۙwaladallāhu wa innahum lakāżibụn”Allah mempunyai anak.” Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta,
- اَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِيْنَۗ aṣṭafal-banāti 'alal-banīnapakah Dia (Allah) memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki?
- مَا لَكُمْۗ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَmā lakum, kaifa taḥkumụnMengapa kamu ini? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan?
- اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَۚ a fa lā tażakkarụnMaka mengapa kamu tidak memikirkan?
- اَمْ لَكُمْ سُلْطٰنٌ مُّبِيْنٌۙam lakum sulṭānum mubīnAtaukah kamu mempunyai bukti yang jelas?
- فَأْتُوْا بِكِتٰبِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَfa`tụ bikitābikum ing kuntum ṣādiqīn(Kalau begitu) maka bawalah kitabmu jika kamu orang yang benar.
- وَجَعَلُوْا بَيْنَهٗ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا ۗوَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ اِنَّهُمْ لَمُحْضَرُوْنَۙwa ja'alụ bainahụ wa bainal-jinnati nasabā, wa laqad 'alimatil-jinnatu innahum lamuḥḍarụnDan mereka mengadakan (hubungan) nasab (keluarga) antara Dia (Allah) dan jin. Dan sungguh, jin telah mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret (ke neraka),
- سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يَصِفُوْنَۙsub-ḥanallāhi 'ammā yaṣifụnMahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan,
- اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَillā 'ibādallāhil-mukhlaṣīnkecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa).
- فَاِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُوْنَۙfa innakum wa mā ta'budụnMaka sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah itu,
- مَآ اَنْتُمْ عَلَيْهِ بِفَاتِنِيْنَۙmā antum 'alaihi bifātinīntidak akan dapat menyesatkan (seseorang) terhadap Allah,
- اِلَّا مَنْ هُوَ صَالِ الْجَحِيْمِillā man huwa ṣālil-jaḥīmkecuali orang-orang yang akan masuk ke neraka Jahim.
- وَمَا مِنَّآ اِلَّا لَهٗ مَقَامٌ مَّعْلُوْمٌۙwa mā minnā illā lahụ maqāmum ma'lụmDan tidak satu pun di antara kami (malaikat) melainkan masing-masing mempunyai kedudukan tertentu,
- وَاِنَّا لَنَحْنُ الصَّۤافُّوْنَۖwa innā lanaḥnuṣ-ṣāffụndan sesungguhnya kami selalu teratur dalam barisan (dalam melaksanakan perintah Allah).
- وَاِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُوْنَwa innā lanaḥnul-musabbiḥụnDan sungguh, kami benar-benar terus bertasbih (kepada Allah).
- وَاِنْ كَانُوْا لَيَقُوْلُوْنَۙwa ing kānụ layaqụlụnDan sesungguhnya mereka (orang kafir Mekah) benar-benar pernah berkata,
- لَوْ اَنَّ عِنْدَنَا ذِكْرًا مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙlau anna 'indanā żikram minal-awwalīn”Sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang dahulu,
- لَكُنَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَlakunnā 'ibādallāhil-mukhlaṣīntentu kami akan menjadi hamba Allah yang disucikan (dari dosa).”
- فَكَفَرُوْا بِهٖۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَfa kafarụ bih, fa saufa ya'lamụnTetapi ternyata mereka mengingkarinya (Al-Qur'an); maka kelak mereka akan mengetahui (akibat keingkarannya itu).
- وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِيْنَ ۖwa laqad sabaqat kalimatunā li'ibādinal-mursalīnDan sungguh, janji Kami telah tetap bagi hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,
- اِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُوْرُوْنَۖinnahum lahumul-manṣụrụn(yaitu) mereka itu pasti akan mendapat pertolongan.
- وَاِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغٰلِبُوْنَwa inna jundanā lahumul-gālibụnDan sesungguhnya bala tentara Kami itulah yang pasti menang.
- فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتّٰى حِيْنٍۙfa tawalla 'an-hum ḥattā ḥīnMaka berpalinglah engkau (Muhammad) dari mereka sampai waktu tertentu,
- وَّاَبْصِرْهُمْۗ فَسَوْفَ يُبْصِرُوْنَwa abṣir-hum, fa saufa yubṣirụndan perlihatkanlah kepada mereka, maka kelak mereka akan melihat (azab itu).
- اَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُوْنَa fa bi'ażābinā yasta'jilụnMaka apakah mereka meminta agar azab Kami disegerakan?
- فَاِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَاۤءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِيْنَfa iżā nazala bisāḥatihim fa sā`a ṣabāḥul-munżarīnMaka apabila (siksaan) itu turun di halaman mereka, maka sangat buruklah pagi hari bagi orang-orang yang diperingatkan itu.
- وَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتّٰى حِيْنٍۙwa tawalla 'an-hum ḥattā ḥīnDan berpalinglah engkau dari mereka sampai waktu tertentu.
- وَّاَبْصِرْۗ فَسَوْفَ يُبْصِرُوْنَwa abṣir, fa saufa yubṣirụnDan perlihatkanlah, maka kelak mereka akan melihat (azab itu).
- سُبْحٰنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَۚsub-ḥāna rabbika rabbil-'izzati 'ammā yaṣifụnMahasuci Tuhanmu, Tuhan Yang Mahaperkasa dari sifat yang mereka katakan.
- وَسَلٰمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَۚ wa salāmun 'alal-mursalīnDan selamat sejahtera bagi para rasul.
- وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَwal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīnDan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.
Advertisement