Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik) 44 Ayat - Al Qur'an dan Terjemahannya
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik) 44 Ayat - Al Qur'an dan Terjemahannya | Surat ini terdiri atas 44 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Haaqqah. Perkataan Al Ma'arij yang menjadi nama bagi surat ini adalah kata jamak dari Mi'raj, diambil dari perkataan Al Ma'arij yang terdapat pada ayat 3, yang artinya menurut bahasa tempat naik. Sedang para ahli tafsir memberi arti bermacam-macam, di antaranya langit, nikmat karunia dan derajat atau tingkatan yang diberikan Allah s.w.t kepada ahli surga.
Pokok-pokok isinya :
Perintah bersabar kepada Nabi Muhammad s.a.w dalam menghadapi ejekan-ejekan dan keingkaran orang-orang kafir, kejadian-kejadian pada hari kiamat; azab Allah tak dapat dihindarkan dengan tebusan apapun, sifat-sifat manusia yang mendorongnya ke api neraka; amal- amal perbuatan yang dapat membawa manusia ke martabat yang tinggi; peringatan Allah akan mengganti kaum yang durhaka dengan kaum yang lebih baik.
Surat Al Ma´aarij menerangkan sifat-sifat yang buruk serta memberi petunjuk kepada jalan-jalan yang dapat mencapai kemuliaan dan derajat yang tinggi.
HUBUNGAN SURAT AL MA´AARIJ DENGAN SURAT NUH
1. Pada akhir surat Al Ma´aarij Allah menerangkan bahwa Dia berkuasa mengganti kaum yang durhaka dengan kaum yang lebih baik, sedang dalam surat Nuh dibuktikan dengan penenggelaman kaum Nuh yang durhaka.
2. Kedua surat ini dimulai dengan ancaman azab kepada orang-orang kafir.
Surat Al-Ma'arij
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- سَاَلَ سَاۤىِٕلٌۢ بِعَذَابٍ وَّاقِعٍۙsa`ala sā`ilum bi'ażābiw wāqi'Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi,
- لِّلْكٰفِرِيْنَ لَيْسَ لَهٗ دَافِعٌۙlil-kāfirīna laisa lahụ dāfi'bagi orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya,
- مِّنَ اللّٰهِ ذِى الْمَعَارِجِۗminallāhi żil-ma'ārij(Azab) dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik.
- تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍۚta'rujul-malā`ikatu war-rụḥu ilaihi fī yauming kāna miqdāruhụ khamsīna alfa sanahPara malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.
- فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلًاfaṣbir ṣabran jamīlāMaka bersabarlah engkau (Muhammad) dengan kesabaran yang baik.
- اِنَّهُمْ يَرَوْنَهٗ بَعِيْدًاۙinnahum yaraunahụ ba'īdāMereka memandang (azab) itu jauh (mustahil).
- وَّنَرٰىهُ قَرِيْبًاۗwa narāhu qarībāSedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi).
- يَوْمَ تَكُوْنُ السَّمَاۤءُ كَالْمُهْلِۙyauma takụnus-samā`u kal-muhl(Ingatlah) pada hari ketika langit men-jadi bagaikan cairan tembaga,
- وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِۙwa takụnul-jibālu kal-'ihndan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan),
- وَلَا يَسْـَٔلُ حَمِيْمٌ حَمِيْمًاۚ wa lā yas`alu ḥamīmun ḥamīmādan tidak ada seorang teman karib pun menanyakan temannya,
- يُبَصَّرُوْنَهُمْۗ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِيْ مِنْ عَذَابِ يَوْمِىِٕذٍۢ بِبَنِيْهِۙyubaṣṣarụnahum, yawaddul-mujrimu lau yaftadī min 'ażābi yaumi`iżim bibanīhsedang mereka saling melihat. Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya,
- وَصَاحِبَتِهٖ وَاَخِيْهِۙwa ṣāḥibatihī wa akhīhdan istrinya dan saudaranya,
- وَفَصِيْلَتِهِ الَّتِيْ تُـْٔوِيْهِۙwa faṣīlatihillatī tu`wīhdan keluarga yang melindunginya (di dunia),
- وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًاۙ ثُمَّ يُنْجِيْهِۙwa man fil-arḍi jamī'an ṡumma yunjīhdan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan (tebusan) itu dapat menyelamatkannya.
- كَلَّاۗ اِنَّهَا لَظٰىۙkallā, innahā laẓāSama sekali tidak! Sungguh, neraka itu api yang bergejolak,
- نَزَّاعَةً لِّلشَّوٰىۚnazzā'atal lisy-syawāyang mengelupaskan kulit kepala.
- تَدْعُوْا مَنْ اَدْبَرَ وَتَوَلّٰىۙtad'ụ man adbara wa tawallāYang memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling (dari agama),
- وَجَمَعَ فَاَوْعٰى wa jama'a fa au'ādan orang yang mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.
- ۞ اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙinnal-insāna khuliqa halụ'āSungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.
- اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙiżā massahusy-syarru jazụ'āApabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,
- وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙwa iżā massahul-khairu manụ'ādan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir,
- اِلَّا الْمُصَلِّيْنَۙillal-muṣallīnkecuali orang-orang yang melaksanakan salat,
- الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَۖallażīna hum 'alā ṣalātihim dā`imụnmereka yang tetap setia melaksanakan salatnya,
- وَالَّذِيْنَ فِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُوْمٌۖwallażīna fī amwālihim ḥaqqum ma'lụmdan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu,
- لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِۖlis-sā`ili wal-maḥrụmbagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta,
- وَالَّذِيْنَ يُصَدِّقُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۖwallażīna yuṣaddiqụna biyaumid-dīndan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
- وَالَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَۚwallażīna hum min 'ażābi rabbihim musyfiqụndan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya,
- اِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُوْنٍۖinna 'ażāba rabbihim gairu ma`mụnsesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seseorang yang merasa aman (dari kedatangannya),
- وَّالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَۙwallażīna hum lifurụjihim ḥāfiẓụndan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
- اِلَّا عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَۚillā 'alā azwājihim au mā malakat aimānuhum fa innahum gairu malụmīnkecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela.
- فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَاۤءَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْعٰدُوْنَۚfa manibtagā warā`a żālika fa ulā`ika humul-'ādụnMaka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
- وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَۖwallażīna hum li`amānātihim wa 'ahdihim rā'ụnDan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya,
- وَالَّذِيْنَ هُمْ بِشَهٰدٰتِهِمْ قَاۤىِٕمُوْنَۖwallażīna hum bisyahādātihim qā`imụndan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya,
- وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُوْنَۖwallażīna hum 'alā ṣalātihim yuḥāfiẓụndan orang-orang yang memelihara salatnya.
- اُولٰۤىِٕكَ فِيْ جَنّٰتٍ مُّكْرَمُوْنَ ۗulā`ika fī jannātim mukramụnMereka itu dimuliakan di dalam surga.
- فَمَالِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا قِبَلَكَ مُهْطِعِيْنَۙfa mālillażīna kafarụ qibalaka muhṭi'īnMaka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu (Muhammad),
- عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِيْنَ 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli 'izīndari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok?
- اَيَطْمَعُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّدْخَلَ جَنَّةَ نَعِيْمٍۙa yaṭma'u kullumri`im min-hum ay yudkhala jannata na'īmApakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan?
- كَلَّاۗ اِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّمَّا يَعْلَمُوْنَ kallā, innā khalaqnāhum mimmā ya'lamụnTidak mungkin! Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui.
- فَلَآ اُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغٰرِبِ اِنَّا لَقٰدِرُوْنَۙfa lā uqsimu birabbil-masyāriqi wal-magāribi innā laqādirụnMaka Aku bersumpah demi Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya (matahari, bulan dan bintang), sungguh, Kami pasti mampu,
- عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ خَيْرًا مِّنْهُمْۙ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَ 'alā an nubaddila khairam min-hum wa mā naḥnu bimasbụqīnuntuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami tidak dapat dikalahkan.
- فَذَرْهُمْ يَخُوْضُوْا وَيَلْعَبُوْا حَتّٰى يُلٰقُوْا يَوْمَهُمُ الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَۙfa żar-hum yakhụḍụ wa yal'abụ ḥattā yulāqụ yaumahumullażī yụ'adụnMaka biarkanlah mereka tenggelam dan bermain-main (dalam kesesatan) sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka,
- يَوْمَ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ سِرَاعًا كَاَنَّهُمْ اِلٰى نُصُبٍ يُّوْفِضُوْنَۙyauma yakhrujụna minal-ajdāṡi sirā'ang ka`annahum ilā nuṣubiy yụfiḍụn(yaitu) pada hari ketika mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia),
- خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗذٰلِكَ الْيَوْمُ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ khāsyi'atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, żālikal-yaumullażī kānụ yụ'adụnpandangan mereka tertunduk ke bawah diliputi kehinaan. Itulah hari yang diancamkan kepada mereka.
Advertisement