Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan) 60 Ayat - Al Quran dan Terjemahannya

Advertisement

Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000


Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!

Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!

Read More Beli Paket
Advertisement
Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan) 60 Ayat - Al Quran dan Terjemahannya | Surat Adz Dzaariyaat terdiri atas 60 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Ahqaaf. Dinamai Adz Dzaariyaat (angin yang menerbangkan), diambil dari perkataan Adz Dzaariyaat yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Allah bersumpah dengan angin, mega, bahtera, dan malaikat yang menjadi sumber kesejahteraan dan pembawa kemakmuran. Hal ini meng- isyaratkan inayat Allah kepada hamba-hamba-Nya. 

Pokok-pokok isinya: 
1. Keimanan:
Bagaimana keadaan orang-orang yang beriman di dalam syurga sebagai balasan ketaatan bagi orang yang bertakwa; manusia dan jin dijadikan Allah untuk beribadah kepada-Nya; Allah sebagai pemberi rezki; neraka sebagai balasan bagi orang- orang kafir.

2. Hukum-hukum:
Larangan mempersekutukan Allah dengan selain-Nya; perintah berpaling dari orang-orang musyrik yang berkepala batu dan memberikan peringatan dan pengajaran kepada orang-orang mukmin; pada harta kekayaan seseorang terdapat hak orang miskin.

3. Kisah-kisah:
Ibrahim a.s. dengan malaikat yang datang ke rumahnya; Musa a.s. dengan Fir'aun; kaum 'Ad dan Tsamud; Nuh a.s. dengan kaumnya.

4. Dan lain-lain :
Segala sesuatu diciptakan Allah dengan berpasang-pasangan; pada diri manusia sendiri terdapat tanda-tanda kebesaran Allah.

Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan) 60 Ayat - Al Quran dan Terjemahannya

Surat Adz Dzaariyaat menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan penegasan adanya hari berbangkit, balasan yang diterima orang mukmin dan kafir di akhirat. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dan kaumnya sebagai bujukan kepada Nabi Muhammad SAW agar jangan bersedih hati terhadap sikap kaumnya yang keras kepala dan selalu mendustakannya. 

Hubungan surat Adz Dzaariyaat dengan surat Ath Thuur
1. Surat Adz Dzaariyaat dimulai dengan ancaman kepada orang-orang kafir dan nikmat-nikmat yang diterima orang-orang mukmin kelak, sedangkan surat Ath Thuur dimulai dengan ancaman pula dan diiringi dengan menerangkan nikmat yang diterima orang-orang mukmin, akan tetapi ancaman dan nikmat-nikmat ini dalam surat Ath Thuur diterangkan dengan lebih jelas. 
2. Sama-sama dimulai dengan sumpah Allah dengan menyebutkan ciptaan- ciptaan-Nya. 
3. Sama-sama mengandung perintah kepada Rasulullah SAW supaya berpaling dari orang-orang musyrik yang berkepala batu dan alasan-alasan serta dalil-dalil keesaan Allah dan adanya hari berbangkit. 

Surat Az-Zariyat

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. وَالذّٰرِيٰتِ ذَرْوًاۙważ-żāriyāti żarwāDemi (angin) yang menerbangkan debu,
  2. فَالْحٰمِلٰتِ وِقْرًاۙfal-ḥāmilāti wiqrādan awan yang mengandung (hujan),
  3. فَالْجٰرِيٰتِ يُسْرًاۙfal-jāriyāti yusrādan (kapal-kapal) yang berlayar dengan mudah,
  4. فَالْمُقَسِّمٰتِ اَمْرًاۙfal-muqassimāti amrādan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan,
  5. اِنَّمَا تُوْعَدُوْنَ لَصَادِقٌۙinnamā tụ'adụna laṣādiqsungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar,
  6. وَّاِنَّ الدِّيْنَ لَوَاقِعٌۗwa innad-dīna lawāqi'dan sungguh, (hari) pembalasan pasti terjadi.
  7. وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْحُبُكِۙwas-samā`i żātil-ḥubukDemi langit yang mempunyai jalan-jalan,
  8. اِنَّكُمْ لَفِيْ قَوْلٍ مُّخْتَلِفٍۙinnakum lafī qaulim mukhtalifsungguh, kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat,
  9. يُّؤْفَكُ عَنْهُ مَنْ اُفِكَۗyu`faku 'an-hu man ufikdipalingkan darinya (Al-Qur'an dan Rasul) orang yang dipalingkan.
  10. قُتِلَ الْخَرَّاصُوْنَۙqutilal-kharrāṣụnTerkutuklah orang-orang yang banyak berdusta,
  11. الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ غَمْرَةٍ سَاهُوْنَۙallażīna hum fī gamratin sāhụn(yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan dan kelalaian,
  12. يَسْـَٔلُوْنَ اَيَّانَ يَوْمُ الدِّيْنِۗyas`alụna ayyāna yaumud-dīnmereka bertanya, “Kapankah hari pembalasan itu?”
  13. يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُوْنَ yauma hum 'alan-nāri yuftanụn(Hari pembalasan itu ialah) pada hari (ketika) mereka diazab di dalam api neraka.
  14. ذُوْقُوْا فِتْنَتَكُمْۗ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَسْتَعْجِلُوْنَ żụqụ fitnatakum, hāżallażī kuntum bihī tasta'jilụn(Dikatakan kepada mereka), “Rasakanlah azabmu ini. Inilah azab yang dahulu kamu minta agar disegerakan.”
  15. اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙinnal-muttaqīna fī jannātiw wa 'uyụnSesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air,
  16. اٰخِذِيْنَ مَآ اٰتٰىهُمْ رَبُّهُمْ ۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُحْسِنِيْنَۗākhiżīna mā ātāhum rabbuhum, innahum kānụ qabla żālika muḥsinīnmereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik;
  17. كَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ kānụ qalīlam minal-laili mā yahja'ụnmereka sedikit sekali tidur pada waktu malam;
  18. وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ wa bil-as-ḥāri hum yastagfirụndan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).
  19. وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ wa fī amwālihim ḥaqqul lis-sā`ili wal-maḥrụmDan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.
  20. وَفِى الْاَرْضِ اٰيٰتٌ لِّلْمُوْقِنِيْنَۙwa fil-arḍi āyātul lil-mụqinīnDan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin,
  21. وَفِيْٓ اَنْفُسِكُمْ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ wa fī anfusikum, a fa lā tubṣirụndan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
  22. وَفِى السَّمَاۤءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ wa fis-samā`i rizqukum wa mā tụ'adụnDan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.
  23. فَوَرَبِّ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ اِنَّهٗ لَحَقٌّ مِّثْلَ مَآ اَنَّكُمْ تَنْطِقُوْنَfa wa rabbis-samā`i wal-arḍi innahụ laḥaqqum miṡla mā annakum tanṭiqụnMaka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan.
  24. هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ ضَيْفِ اِبْرٰهِيْمَ الْمُكْرَمِيْنَۘ hal atāka ḥadīṡu ḍaifi ibrāhīmal-mukramīnSudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan?
  25. اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًا ۗقَالَ سَلٰمٌۚ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ iż dakhalụ 'alaihi fa qālụ salāmā, qāla salām, qaumum mungkarụn(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, “Salaman” (salam), Ibrahim menjawab, “Salamun” (salam). (Mereka itu) orang-orang yang belum dikenalnya.
  26. فَرَاغَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ فَجَاۤءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍۙfa rāga ilā ahlihī fa jā`a bi'ijlin samīnMaka diam-diam dia (Ibrahim) pergi menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar),
  27. فَقَرَّبَهٗٓ اِلَيْهِمْۚ قَالَ اَلَا تَأْكُلُوْنَ fa qarrabahū ilaihim, qāla alā ta`kulụnlalu dihidangkannya kepada mereka (tetapi mereka tidak mau makan). Ibrahim berkata, “Mengapa tidak kamu makan.”
  28. فَاَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً ۗقَالُوْا لَا تَخَفْۗ وَبَشَّرُوْهُ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ fa aujasa min-hum khīfah, qālụ lā takhaf, wa basysyarụhu bigulāmin 'alīmMaka dia (Ibrahim) merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu takut,” dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).
  29. فَاَقْبَلَتِ امْرَاَتُهٗ فِيْ صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوْزٌ عَقِيْمٌ fa aqbalatimra`atuhụ fī ṣarratin fa ṣakkat waj-hahā wa qālat 'ajụzun 'aqīmKemudian istrinya datang memekik (tercengang) lalu menepuk wajahnya sendiri seraya berkata, “(Aku ini) seorang perempuan tua yang mandul.”
  30. قَالُوْا كَذٰلِكِۙ قَالَ رَبُّكِ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ ۔qālụ każāliki qāla rabbuk, innahụ huwal-ḥakīmul-'alīmMereka berkata, “Demikianlah Tuhanmu berfirman. Sungguh, Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui.”
  31. قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ اَيُّهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ qāla fa mā khaṭbukum ayyuhal-mursalụnDia (Ibrahim) berkata, “Apakah urusanmu yang penting wahai para utusan?”
  32. قَالُوْٓ اِنَّآ اُرْسِلْنَآ اِلٰى قَوْمٍ مُّجْرِمِيْنَۙ qālū innā ursilnā ilā qaumim mujrimīnMereka menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Lut),
  33. لِنُرْسِلَ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ طِيْنٍۙlinursila 'alaihim ḥijāratam min ṭīnagar Kami menimpa mereka dengan batu-batu dari tanah (yang keras),
  34. مُّسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُسْرِفِيْنَ musawwamatan 'inda rabbika lil-musrifīnyang ditandai dari Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas.”
  35. فَاَخْرَجْنَا مَنْ كَانَ فِيْهَا مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَۚ fa akhrajnā mang kāna fīhā minal-mu`minīnLalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di dalamnya (negeri kaum Lut) itu.
  36. فَمَا وَجَدْنَا فِيْهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِّنَ الْمُسْلِمِيْنَۚ fa mā wajadnā fīhā gaira baitim minal-muslimīnMaka Kami tidak mendapati di dalamnya (negeri itu), kecuali sebuah rumah dari orang-orang Muslim (Lut).
  37. وَتَرَكْنَا فِيْهَآ اٰيَةً لِّلَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ الْعَذَابَ الْاَلِيْمَۗ wa taraknā fīhā āyatal lillażīna yakhāfụnal-'ażābal-alīmDan Kami tinggalkan padanya (negeri itu) suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada azab yang pedih.
  38. وَفِيْ مُوْسٰىٓ اِذْ اَرْسَلْنٰهُ اِلٰى فِرْعَوْنَ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍ wa fī mụsā iż arsalnāhu ilā fir'auna bisulṭānim mubīnDan pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir‘aun dengan membawa mukjizat yang nyata.
  39. فَتَوَلّٰى بِرُكْنِهٖ وَقَالَ سٰحِرٌ اَوْ مَجْنُوْنٌfa tawallā biruknihī wa qāla sāḥirun au majnụnTetapi dia (Fir‘aun) bersama bala tentaranya berpaling dan berkata, “Dia adalah seorang pesihir atau orang gila.”
  40. فَاَخَذْنٰهُ وَجُنُوْدَهٗ فَنَبَذْنٰهُمْ فِى الْيَمِّ وَهُوَ مُلِيْمٌۗ fa akhażnāhu wa junụdahụ fa nabażnāhum fil-yammi wa huwa mulīmMaka Kami siksa dia beserta bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, dalam keadaan tercela.
  41. وَفِيْ عَادٍ اِذْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيْحَ الْعَقِيْمَۚ wa fī 'ādin iż arsalnā 'alaihimur-rīḥal-'aqīmDan (juga) pada (kisah kaum) ‘Ad, ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan,
  42. مَا تَذَرُ مِنْ شَيْءٍ اَتَتْ عَلَيْهِ اِلَّا جَعَلَتْهُ كَالرَّمِيْمِۗ mā tażaru min syai`in atat 'alaihi illā ja'alat-hu kar-ramīm(angin itu) tidak membiarkan suatu apa pun yang dilandanya, bahkan dijadikannya seperti serbuk.
  43. وَفِيْ ثَمُوْدَ اِذْ قِيْلَ لَهُمْ تَمَتَّعُوْا حَتّٰى حِيْنٍ wa fī ṡamụda iż qīla lahum tamatta'ụ ḥattā ḥīnDan pada (kisah kaum) Samud, ketika dikatakan kepada mereka, “Bersenang-senanglah kamu sampai waktu yang ditentukan.”
  44. فَعَتَوْا عَنْ اَمْرِ رَبِّهِمْ فَاَخَذَتْهُمُ الصّٰعِقَةُ وَهُمْ يَنْظُرُوْنَfa 'atau 'an amri rabbihim fa akhażat-humuṣ-ṣā'iqatu wa hum yanẓurụnLalu mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, maka mereka disambar petir sedang mereka melihatnya.
  45. فَمَا اسْتَطَاعُوْا مِنْ قِيَامٍ وَّمَا كَانُوْا مُنْتَصِرِيْنَۙ fa mastaṭā'ụ ming qiyāmiw wa mā kānụ muntaṣirīnMaka mereka tidak mampu bangun dan juga tidak mendapat pertolongan,
  46. وَقَوْمَ نُوْحٍ مِّنْ قَبْلُ ۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا فٰسِقِيْنَ wa qauma nụḥim ming qabl, innahum kānụ qauman fāsiqīndan sebelum itu (telah Kami binasakan) kaum Nuh. Sungguh, mereka adalah kaum yang fasik.
  47. وَالسَّمَاۤءَ بَنَيْنٰهَا بِاَيْىدٍ وَّاِنَّا لَمُوْسِعُوْنَwas-samā`a banaināhā bi`aidiw wa innā lamụsi'ụnDan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya.
  48. وَالْاَرْضَ فَرَشْنٰهَا فَنِعْمَ الْمَاهِدُوْنَwal-arḍa farasynāhā fa ni'mal-māhidụnDan bumi Kami hamparkan; maka (Kami) sebaik-baik yang telah menghamparkan.
  49. وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَwa ming kulli syai`in khalaqnā zaujaini la'allakum tażakkarụnDan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah).
  50. فَفِرُّوْٓا اِلَى اللّٰهِ ۗاِنِّيْ لَكُمْ مِّنْهُ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌۚ fa firrū ilallāh, innī lakum min-hu nażīrum mubīnMaka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu.
  51. وَلَا تَجْعَلُوْا مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۗ اِنِّيْ لَكُمْ مِّنْهُ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌwa lā taj'alụ ma'allāhi ilāhan ākhar, innī lakum min-hu nażīrum mubīnDan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain selain Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu.
  52. كَذٰلِكَ مَآ اَتَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا قَالُوْا سَاحِرٌ اَوْ مَجْنُوْنٌkażālika mā atallażīna ming qablihim mir rasụlin illā qālụ sāḥirun au majnụnDemikianlah setiap kali seorang Rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, “Dia itu pesihir atau orang gila.”
  53. اَتَوَاصَوْا بِهٖۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُوْنَۚ a tawāṣau bih, bal hum qaumun ṭāgụnApakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.
  54. فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَآ اَنْتَ بِمَلُوْمٍ fa tawalla 'an-hum fa mā anta bimalụmMaka berpalinglah engkau dari mereka, dan engkau sama sekali tidak tercela.
  55. وَذَكِّرْ فَاِنَّ الذِّكْرٰى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِيْنَ wa żakkir fa innaż-żikrā tanfa'ul-mu`minīnDan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin.
  56. وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِwa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụnAku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
  57. مَآ اُرِيْدُ مِنْهُمْ مِّنْ رِّزْقٍ وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ يُّطْعِمُوْنِ mā urīdu min-hum mir rizqiw wa mā urīdu ay yuṭ'imụnAku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku.
  58. اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ innallāha huwar-razzāqu żul-quwwatil-matīnSungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
  59. فَاِنَّ لِلَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ذَنُوْبًا مِّثْلَ ذَنُوْبِ اَصْحٰبِهِمْ فَلَا يَسْتَعْجِلُوْنِfa inna lillażīna ẓalamụ żanụbam miṡla żanụbi aṣ-ḥābihim fa lā yasta'jilụnMaka sungguh, untuk orang-orang yang zalim ada bagian (azab) seperti bagian teman-teman mereka (dahulu); maka janganlah mereka meminta kepada-Ku untuk menyegerakannya.
  60. فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ يَّوْمِهِمُ الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَ fa wailul lillażīna kafarụ miy yaumihimullażī yụ'adụnMaka celakalah orang-orang yang kafir pada hari yang telah dijanjikan kepada mereka (hari Kiamat).
Advertisement

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Iklan

Close x