Antara Syiar Islam [Adzan] dan Aturan Pengeras Suara
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
Antara Syiar Islam [Adzan] dan Aturan Pengeras Suara | Kalau tinggal di perumahan berdamailah dengan bisingnya teriakan tukang sayur dan tukang bubur.
Kalau tinggal di pinggir jalan berdamailah dengan bisingnya knalpot dan klakson kendaraan.
Kalau tinggal di hutan berdamailah dengan suara jangkrik dimalam hari, suara burung dipagi hari dan suara-suara hewan buas bersahut-sahutan setiap saat.
Kalau tinggal di pinggir jalan berdamailah dengan bisingnya knalpot dan klakson kendaraan.
Kalau tinggal di hutan berdamailah dengan suara jangkrik dimalam hari, suara burung dipagi hari dan suara-suara hewan buas bersahut-sahutan setiap saat.
Kalau tinggal dekat Musholla berdamailah dengan bising suara speaker.
Kalau tinggal dekat Vihara nikmati saja aroma dupa.
Kalau tinggal dekat Gereja nikmatilah dentangan suara lonceng Gereja.
Kalau tinggal di pulau Bali nikmatilah suasana Nyepi yang begitu sakral.
Tak perlu menghujat dan minta agar menghentikan kebisingan itu.
Tak perlu harus pamer foto profil ataupun berkoar-koar
SAYA INDONESIA
SAYA PANCASILA
SAYA BHINNEKA TUNGGAL IKA
untuk menunjukan bahwa anda paling TOLERANSI.
Langit tak pernah sombong kalau ia paling tinggi.
Laut pun tak pernah congkak meski ia sangat dalam.
Nikmatilah hidup dan jadikan kebisingan-kebisingan itu sebagai lantunan irama yang harmoni
Karena anda hidup tidak sendirian....
Jika hari ini Mereka minta Volume Adzan di kecilkan....
Besok mereka minta Alatnya di matikan...
Lusa mereka akan minta bangunan masjidnya diratakan...
Lusanya Islam hanya berada di sudut-sudut ruang hampa bahkan tinggal kenangan...
Boleh jadi detik ini kita-kita tidak merasakan, mereka tau dan pintar bahwa bukan kitanya yg saat ini di Bidik tetapi Anak cucu kita kelak yg tidak merasakan bebasnya beribadah.
Ingat Sejarah Hilangnya Suara Adzan di Singapure ?.
Singapure dulunya adalah bagian dari Tanah Melayu milik Pribumi Muslim Malaysia.
Dimana dulu Suara Adzan Terdengar sampai ke ujung-ujung jalan.
Detik ini Kalau anda berada di Singapure & Ingin Mendengar Suara Adzan maka Anda hanya bermimpi.
Ketika kita Menolak aturan ini, Sesungguhnya kita menolak bukan cuma Karna kewajiban Agama, Amar Ma'ruf Nahi Munkar, Namun lebih dari itu, Bagaimana nanti Agar Anak Cucu kita tidak bernasib sama dg Saudara muslimnya di Singapure.
Tahukah Kita apa Suara Adzan itu ? Itu Lafal ALLAH.
"Islam ALLAH Jamin tidak akan Hilang dari Muka Bumi, Namun Islam tak ada Jaminan tetap ada di Indonesia"
(KH. Ahmad Dahlan).
Sumber: FB #TolakAturanVolumeAdzan
Advertisement