Sosok Luar Biasa dan Penyebab Kegugupanku
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
Hari itu, diriku tidak beranjak ke sekolah karena memang tidak ada jam mengajarku. Sebagaimana biasa aku berkutak didepan laptop membiarkan jari jariku menginjak injak tombol demi tombol keyboard laptop mengarungi dunia blogging.
Sebagaimana kebiasaan armaila, Outlet sering ditinggalkan dan tidak dijaga digantikan dengan aktifitas lainnya diruangan lain dirumah sewa yang masa aktifnya tinggal satu bulan setangah lagi ini.
“Assalamu’alaikum…” terdengar lembut salam seorang pria. Istriku yang berda disamping ku saat itu menjawab salam tersebut “Wa’laikum salam, Ya sebentar..”.
Saat itu istriku sedang menyetrika. Aku yang sedang menulis tentang driver printer mencoba jeda sejenak untuk melayani pembeli sejenak.
Aku menuju ruang depan dengan penampilan seadanya, biasa penampilan dirumah suka suka hati, tidak ada yang wah.
Dengan langkah gontai aku berjalan sambil menenteng smartphone yang kugunakan untuk transaksi pulsa.
Namun, saat aku melihat siapa pembeli yang datang ke outlet kami. Wajahku terasa tegang, aku tertunduk. Bingung harus bagaimana.
Tahukah anda siapakah pria yang dihadapanku ini. Beliau adalah sang murabbi ku sejak usiaku 12 tahun hingga saat ini.
Aku begitu linglung harus bagaimana. Ku coba menyodorkan kursi tempat duduk untuknya tanpa berujar kata sedikit pun.
Sebagaimana kebiasaan armaila, Outlet sering ditinggalkan dan tidak dijaga digantikan dengan aktifitas lainnya diruangan lain dirumah sewa yang masa aktifnya tinggal satu bulan setangah lagi ini.
“Assalamu’alaikum…” terdengar lembut salam seorang pria. Istriku yang berda disamping ku saat itu menjawab salam tersebut “Wa’laikum salam, Ya sebentar..”.
Saat itu istriku sedang menyetrika. Aku yang sedang menulis tentang driver printer mencoba jeda sejenak untuk melayani pembeli sejenak.
Aku menuju ruang depan dengan penampilan seadanya, biasa penampilan dirumah suka suka hati, tidak ada yang wah.
Dengan langkah gontai aku berjalan sambil menenteng smartphone yang kugunakan untuk transaksi pulsa.
Namun, saat aku melihat siapa pembeli yang datang ke outlet kami. Wajahku terasa tegang, aku tertunduk. Bingung harus bagaimana.
Tahukah anda siapakah pria yang dihadapanku ini. Beliau adalah sang murabbi ku sejak usiaku 12 tahun hingga saat ini.
Aku begitu linglung harus bagaimana. Ku coba menyodorkan kursi tempat duduk untuknya tanpa berujar kata sedikit pun.
“Isikan pulsa 100” ucap beliau sambil meletakkan uang dengan foto sang proklamator tepat diatas estalase.
Tanpa memberitahukan nomornya. Beliau langsung pergi dan ternyata mobilnya sedang dalam perbaikan di bengkel yang tepat berada disamping konter kami.
Aku benar benar gugup saat itu sampai sampai aku lupa mengajak untuk sekedar duduk dan menghirup kopi gayo. Tapi beliau sudah berlalu.
Ada hal yang sebenarnya membuatku sangat gelisah, gugup dan tidak tau harus bagaimana, hal tersebut adalah?... Bersambung>>>
Advertisement
