Bulughul Maram Download PDF Tentang Adzan
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
Bulughul Maram Download PDF Tentang Adzan
BAB ADZAN |
َبَابُ اَلْأَذَانِِ
| |
Hadits No. 190 | ||
Abdullah Ibnu Zaid Ibnu Abdi Rabbih berkata: Waktu saya tidur (saya
bermimpi) ada seseorang mengelilingi saya seraya berkata: Ucapkanlah "Allahu
Akbar Allahu Akbar lalu ia mengucapkan adzan empat kali tanpa pengulangan dan
mengucapkan qomat sekali kecuali "qod Qoomatish sholaat". Ia berkata: Ketika
telah shubuh aku menghadap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam lalu beliau
bersabda: "Sesungguhnya ia adalah mimpi yang benar." Hadits dikeluarkan oleh
Ahmad dan Abu Dawud. Shahih menurut Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah.
|
َعَنْ عَبْدِ
اَللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ رضي الله عنه قَالَ: ( طَافَ بِي
-وَأَنَا نَائِمٌ- رَجُلٌ فَقَالَ: تَقُولُ: "اَللَّهُ أَكْبَرَ اَللَّهِ أَكْبَرُ
فَذَكَرَ اَلْآذَانَ - بِتَرْبِيع اَلتَّكْبِيرِ بِغَيْرِ تَرْجِيعٍ وَالْإِقَامَةَ
فُرَادَى إِلَّا قَدْ قَامَتِ اَلصَّلَاةُ - قَالَ: فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ
رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: "إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٍّ..." ) اَلْحَدِيثَ. أَخْرَجَهُ
أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَةَ.
| |
Hadits No. 191 | ||
Ahmad menambahkan pada akhir hadits tentang kisah ucapan Bilal dalam
adzan Shubuh: "Shalat itu lebih baik daripada tidur."
|
َوَزَادَ أَحْمَدُ فِي آخِرِهِ قِصَّةَ قَوْلِ بِلَالٍ فِي آذَانِ
اَلْفَجْرِ: ( اَلصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ اَلنَّوْمِ
)
| |
Hadits No. 192 | ||
Menurut riwayat Ibnu Khuzaimah dari Anas r.a ia berkata: Termasuk
sunnah adalah bila muadzin pada waktu fajar telah membaca hayya 'alash sholaah
ia mengucapkan assholaatu khairum minan naum
|
َوَلِابْنِ خُزَيْمَةَ: عَنْ أَنَسٍ قَالَ: ( مِنْ اَلسُّنَّةِ إِذَا
قَالَ اَلْمُؤَذِّنُ فِي اَلْفَجْرِ: حَيٌّ عَلَى اَلْفَلَاحِ قَالَ: اَلصَّلَاةُ
خَيْرٌ مِنَ اَلنَّوْمِ )
| |
Hadits No. 193 | ||
Dari Abu Mahdzurah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam mengajarinya adzan lalu beliau menyebut tarji' (mengulangi dua
kali). Dikeluarkan oleh Muslim namun ia hanya menyebutkan takbir dua kali pada
permulaan adzan. Riwayat Imam Lima dengan menyebut takbir empat kali.
|
َعَنْ
أَبِي مَحْذُورَةَ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم عَلَّمَهُ
اَلْآذَانَ فَذَكَرَ فِيهِ اَلتَّرْجِيعَ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ. وَلَكِنْ ذَكَرَ
اَلتَّكْبِيرَ فِي أَوَّلِهِ مَرَّتَيْنِ فَقَطْ. وَرَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ
فَذَكَرُوهُ مُرَبَّعًا
| |
Hadits No. 194 | ||
Anas Radliyallaahu 'anhu berkata: Bilal diperintahkan untuk
menggenapkan kalimat adzan dan mengganjilkan kalimat qomat kecuali kalimat
iqomat yakni qod qoomatish sholaah. Muttafaq Alaihi tetapi Muslim tidak menyebut
pengecualian.
|
َوَعَنْ
أَنَسِ]بْنِ
مَالِكٍ] رضي الله عنه قَالَ: ( أُمِرَ
بِلَالٌ أَنْ يَشْفَعَ اَلْآذَانَ وَيُوتِرَ اَلْإِقَامَةَ إِلَّا اَلْإِقَامَةَ
يَعْنِي قَوْلَهُ: قَدْ قَامَتِ اَلصَّلَاةُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَلَمْ يَذْكُرْ
مُسْلِمٌ اَلِاسْتِثْنَاءَ
| |
Hadits No. 195 | ||
Menurut riwayat Nasa'i: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
memerintahkan Bilal (untuk menggenapkan adzan dan mengganjilkan qomat).
|
َوَلِلنَّسَائِيِّ: ( أَمَرَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِلَالاً
)
| |
Hadits No. 196 | ||
Abu Juhaifah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku pernah melihat Bilal
adzan dan aku perhatikan mulutnya kesana kemari (komat kamit dan dua
jari-jarinya menutup kedua telinganya. Riwayat Ahmad dan Tirmidzi. Hadits shahih
menurut Tirmidzi.
|
َوَعَنْ
أَبِي جُحَيْفَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( رَأَيْتُ بِلَالاً يُؤَذِّنُ وَأَتَتَبَّعُ
فَاهُ هَاهُنَا وَهَاهُنَا وَإِصْبَعَاهُ فِي أُذُنَيْهِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ
وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ.
| |
Hadits No. 197 | ||
Menurut Ibnu Majah: Dia menjadikan dua jari-jarinya menutup kedua
telinganya.
|
َوَلِابْنِ مَاجَهْ: وَجَعَلَ إِصْبَعَيْهِ فِي
أُذُنَيْهِ.
| |
Hadits No. 198 | ||
Menurut Riwayat Abu Dawud: Dia menggerakkan lehernya ke kanan dan ke
kiri ketika sampai pada ucapan "hayya 'alash sholaah" dan dia tidak memutar
tubuhnya. Asal hadits tersebut dari Bukhari-Muslim.
|
َوَلِأَبِي
دَاوُدَ: ( لَوَى عُنُقَهُ لَمَّا بَلَغَ "حَيَّ عَلَى اَلصَّلَاةِ " يَمِينًا
وَشِمَالاً وَلَمْ يَسْتَدِرْ ). وَأَصْلِهِ فِي اَلصَّحِيحَيْنِ
| |
Hadits No. 199 | ||
Dari Abu Mahdzurah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam kagum dengan suaranya kemudian beliau mengajarinya adzan.
Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah.
|
َوَعَنْ أَبِي مَحْذُورَةَ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله
عليه وسلم أَعْجَبَهُ صَوْتُهُ فَعَلَّمَهُ اَلْآذَانَ ) رَوَاهُ اِبْنُ
خُزَيْمَةَ
| |
Hadits No. 200 | ||
Jabir Ibnu Samurah berkata: Aku shalat dua I'ed (Fitri dan Adha)
bukan sekali dua kali bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tanpa adzan
dan qomat. Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: (
صَلَّيْتُ مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم اَلْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلَا
مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 201 | ||
Hadits serupa juga ada dalam riwayat Muttafaq Alaihi dari Ibnu Abbas
Radliyallaahu 'anhu dan dari yang lainnya.
|
َوَنَحْوُهُ فِي اَلْمُتَّفَقِ: عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهُمَا وَغَيْرُهُ
| |
Hadits No. 202 | ||
Dari Abu Qotadah Radliyallaahu 'anhu dalam hadits yang panjang
tentang mereka yang meninggalkan shalat karena tidur kemudian Bilal adzan maka
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam shalat sebagaimana yang beliau lakukan
setiap hari. Hadits riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ أَبِي قَتَادَةٌ فِي اَلْحَدِيثِ اَلطَّوِيلِ ( فِي نَوْمهُمْ
عَنْ اَلصَّلَاةِ - ثُمَّ أَذَّنَ بِلَالٌ فَصَلَّى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم كَمَا كَانَ يَصْنَعُ كُلَّ يَوْمٍ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 203 | ||
Dalam riwayat Muslim yang lain dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa
ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tiba di kota Mudzalifah beliau shalat
Maghrib dan Isya' dengan satu adzan dan dua qomat.
|
ََلَهُ عَنْ جَابِرٍ; ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَتَى
اَلْمُزْدَلِفَةَ فَصَلَّى بِهَا اَلْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ بِأَذَانٍ وَاحِدٍ
وَإِقَامَتَيْنِ )
| |
Hadits No. 204 | ||
Hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjamak shalat Maghrib dan Isya' dengan satu
kali qomat. Abu Dawud menambahkan: Untuk setiap kali shalat. Dalam riwayat lain:
Tidak diperintahkan adzan untuk salah satu dari dua shalat tersebut.
|
ََوَلَهُ عَنْ اِبْنِ
عُمَرَ: ( جَمَعَ بَيْنَ اَلْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ بِإِقَامَةٍ وَاحِدَةٍ ). زَادَ
أَبُو دَاوُدَ: ( لِكُلِّ صَلَاةٍ ). وَفِي رِوَايَةِ لَهُ: ( وَلَمْ يُنَادِ فِي وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا
)
| |
Hadits No. 205 | ||
Dari Ibnu Umar dan 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Bilal akan beradzan pada
malam hari maka makan dan minumlah sampai Ibnu Maktum beradzan. Ia (Ibnu Maktum)
adalah laki-laki buta yang tidak akan beradzan kecuali setelah dikatakan
kepadanya: Engkau telah masuk waktu Shubuh engkau telah masuk waktu Shubuh."
Muttafaq Alaihi.
|
ََوَعَنْ
اِبْنِ عُمَرَ وَعَائِشَةَ قَالَا: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
إِنَّ بِلَالاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ
فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُنَادِيَ اِبْنُ أُمِّ
مَكْتُومٍ" وَكَانَ رَجُلاً أَعْمَى لَا
يُنَادِي حَتَّى يُقَالَ لَهُ: أَصْبَحْتَ أَصْبَحْتَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
| |
Hadits No. 206 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Bilal beradzan sebelum fajar
lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruhnya kembali pulang kemudian
berseru: "Ingatlah bahwa hamba itu butuh tidur." Diriwayatkan dan dianggap
hadits lemah oleh Abu Dawud.
|
ََوَعَنْ
اِبْنِ عُمَرَ; ( إِنَّ بِلَالاً أَذَّنَ قَبْلَ اَلْفَجْرِ فَأَمَرَهُ اَلنَّبِيُّ
صلى الله عليه وسلم أَنْ يَرْجِعَ فَيُنَادِيَ: "أَلَا إِنَّ اَلْعَبْدَ نَامَ )
رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَضَعَّفَهُ
| |
Hadits No. 207 | ||
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila engkau sekalian mendengar
adzan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin." Muttafaq Alaihi.
|
ََوَعَنْ أَبِي
سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم ( إِذَا سَمِعْتُمْ اَلنِّدَاءَ فَقُولُوا
مِثْلَ مَا يَقُولُ اَلْمُؤَذِّنُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 208 | ||
Dalam riwayat Bukhari dari Muawiyah Radliyallaahu 'anhu terdapat
hadits yang semisalnya.
|
ََوَلِلْبُخَارِيِّ: عَنْ مُعَاوِيَةَ
| |
Hadits No. 209 | ||
Menurut Riwayat Muslim dari Umar Radliyallaahu 'anhu tentang
keutamaan mengucapkan kalimat per kalimat sebagaimana yang diucapkan oleh sang
muadzin kecuali dua hai'alah (hayya 'alash sholaah dan hayya 'alal falaah) maka
hendaknya mengucapkan la haula wala quwwata illa billah.
|
ََوَلِمُسْلِمٍ: ( عَنْ عُمَرَ فِي فَضْلِ اَلْقَوْلِ كَمَا يَقُولُ
اَلْمُؤَذِّنُ كَلِمَةً كَلِمَةً سِوَى اَلْحَيْعَلَتَيْنِ فَيَقُولُ: "لَا حَوْلَ
وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاَللَّهِ" )
| |
Hadits No. 210 | ||
Utsman Ibnu Abul'Ash Radliyallaahu 'anhu berkata: Wahai Rasulullah
jadikanlah aku sebagai imam mereka perhatikanlah orang yang paling lemah dan
angkatlah seorang muadzin yang tidak menuntut upah dari adzannya." Dikeluarkan
oleh Imam Lima. Hasan menurut Tirmidzi dan shahih menurut Hakim.
|
ََوَعَنْ
عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ رضي الله عنه ( أَنَّهُ قَالَ : يَا رَسُولَ
اَللَّهِ اِجْعَلْنِي إِمَامَ قَوْمِي . قَالَ : "أَنْتَ إِمَامُهُمْ وَاقْتَدِ بِأَضْعَفِهِمْ
وَاِتَّخِذْ مُؤَذِّنًا لَا يَأْخُذُ عَلَى أَذَانِهِ أَجْرًا ) أَخْرَجَهُ اَلْخَمْسَةُ وَحَسَّنَهُ
اَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
.
| |
Hadits No. 211 | ||
Dari Malik Ibnu Huwairits Radliyallaahu 'anhu bahwa dia berkata: Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda pada kami: "Bila waktu shalat
telah tiba maka hendaklah seseorang di antara kamu menyeru adzan untukmu
sekalian." Dikeluarkan oleh Imam Tujuh.
|
ََوَعَنْ
مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ لَنَا اَلنَّبِيُّ صلى الله
عليه وسلم ( وَإِذَا حَضَرَتِ اَلصَّلَاةُ
فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ . . . ) اَلْحَدِيثَ أَخْرَجَهُ اَلسَّبْعَةُ
.
| |
Hadits No. 212 | ||
Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda kepada Bilal: "Jika engkau menyeru adzan perlambatlah dan
jika engkau qomat percepatlah dan jadikanlah antara adzan dan qomatmu itu
kira-kira orang yang makan telah selesai dari makannya." Hadits diriwayatkan dan
dianggap lemah oleh Tirmidzi.
|
ََوَعَنْ
جَابِرٍ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ لِبِلَالٍ :
( إِذَا أَذَّنْتَ فَتَرَسَّلْ وَإِذَا أَقَمْتُ
فَاحْدُرْ وَاجْعَلْ بَيْنَ أَذَانِكَ وَإِقَامَتِكَ قَدْرَ مَا يَفْرُغُ
اَلْآكِلُ مِنْ أَكْلِهِ ) اَلْحَدِيثَ . رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ
وَضَعَّفَهُ .
| |
Hadits No. 213 | ||
Dalam
riwayatnya pula dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak diperkenankan adzan kecuali orang yang telah
berwudlu." Hadits tersebut juga dinilai lemah.
|
ََوَلَهُ : عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى
الله عليه وسلم قَالَ : ( لَا يُؤَذِّنُ إِلَّا مُتَوَضِّئٌ ) وَضَعَّفَهُ
أَيْضًا
| |
Hadits No. 214 | ||
Dalam riwayatnya yang lain dari Ziyad Ibnul Harits bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "barangsiapa yang telah adzan maka dia
yang akan qomat." Hadits ini juga dinilai lemah.
|
ََوَلَهُ : عَنْ زِيَادِ بْنِ اَلْحَارِثِ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( وَمَنْ أَذَّنَ فَهُوَ يُقِيمُ )
وَضَعَّفَهُ أَيْضًا
| |
Hadits No. 215 | ||
Menurut riwayat Abu Dawud dari hadits Abdullah Ibnu Zaid bahwa dia
berkata: Aku telah memimpikannya yaitu mimpi beradzan dan aku menginginkannya.
Maka Rasulullah saw bersabda: "Baik qomatlah engkau." Hadits ini juga lemah.
|
ََوَلِأَبِي دَاوُدَ: فِي حَدِيثِ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّهُ
قَالَ : أَنَا رَأَيْتُهُ - يَعْنِي : اَلْأَذَانُ - وَأَنَا كُنْتُ أُرِيدُهُ .
قَالَ : "فَأَقِمْ أَنْتَ " وَفِيهِ ضَعْفٌ أَيْضًا
| |
Hadits No. 216 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Muadzin itu lebih berhak untuk adzan dan imam itu
lebih berhak untuk qomat." Diriwayatkan dan dianggap lemah oleh Ibnu Adiy.
|
ََوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( اَلْمُؤَذِّنُ أَمْلَكُ بِالْأَذَانِ وَالْإِمَامُ أَمْلَكُ
بِالْإِقَامَةِ ) رَوَاهُ اِبْنُ عَدِيٍّ وَضَعَّفَهُ
| |
Hadits No. 217 | ||
Menurut riwayat Baihaqi ada hadits semisal dari Ali Radliyallaahu
'anhu dari perkataannya sendiri.
|
ََوَلِلْبَيْهَقِيِّ نَحْوُهُ : عَنْ عَلِيٍّ مِنْ قَوْلِهِ
| |
Hadits No. 218 | ||
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Doa antara adzan dan qomat itu tidak akan ditolak." Riwayat
Nasa'i dan dianggap lemah oleh Ibnu Khuzaimah.
|
ََوَعَنْ
أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا
يُرَدُّ اَلدُّعَاءُ بَيْنَ اَلْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ ) رَوَاهُ النَّسَائِيُّ
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ
| |
Hadits No. 219 | ||
Dari Jabir
Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa yang ketika mendengar adzan berdoa: Allaahumma robba haadzihi
da'watit taammati was sholaatil qooimati aati Muhammadanil washiliilata wal
fadliilata wab 'atshu maqooman mahmuudal ladzi wa'adtahu (artinya: Ya Allah
Tuhan panggilan yang sempurna dan sholat yang ditegakkan berilah Nabi Muhammad
wasilah dan keutamaan dan bangunkanlah beliau dalam tempat yang terpuji seperti
yang telah Engkau janjikan) maka dia akan memperoleh syafaat dariku pada hari
Kiamat." Dikeluarkan oleh Imam Empat.
|
ََوَعَنْ
جَابِرٍ- رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ- أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ
: ( مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ اَلنِّدَاءَ : اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ
اَلدَّعْوَةِ اَلتَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ اَلْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا
اَلْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا اَلَّذِي
وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ ) أَخْرَجَهُ
اَلْأَرْبَعَةُ .
| |
Bulughul Maram
versi 2.0 © 1429 H / 2008 M Oleh : Pustaka Al-Hidayah
|
Download Kitab Bulughul Maram
Advertisement