Anda Bukan Teroris Kalau Ngebom Asalkan Anda Bukan Muslim

Advertisement

Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000


Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!

Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!

Read More Beli Paket
Advertisement
Ada apa dengan negeri ini? Anda Bukan Teroris Kalau Ngebom Asalkan Anda Bukan Muslim. Lihatlah bagaimana negara menyikapi pelaku kejahatan ini.

Anda Bukan Teroris Kalau Ngebom Asalkan Anda Bukan Muslim


Teori Terorisme BNPT Tersandung di Mal Alam Sutera



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pengeboman Mall Ala Sutera seakan merevisi segala teori tentang terorisme yang pakem serta identik dengan penyalahgunaan nama umat Islam.

“Media akhirnya seperti gagap untuk menata ulang opini, bahkan sebagian pengamat yang sebagian besar memegang pakem metode framework analisis kultural juga kelu lidahnya. Bisa jadi, BNPT juga mules perutnya karena teori terorisme yang diusung selama ini tersandung di Alam Sutera,” tegas Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya, Jumat (30/10).

Dalam isu terorisme, ia menilai bahwa rakyat Indonesia selama ini dalam sudut pandang yang tendensius dan stigmatis. Begitu mendengar teroris maka tergambar sosok pelakunya seorang Muslim, berjenggot, jidat hitam, celana cingkrang, keluarganya bercadar, memandang Barat (AS) sebagai musuh.

Walhasil, UU Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Terorisme pun diterapkan untuk menjerat hal-hal dengan identifikasi tadi.

“Jadi, terorisme akan selalu dimaknai sebagai produk radikalisme dalam agama Islam.Terorisme di Indonesia itu identik dengan Islam, ini secara simpel dikonstruksi oleh pihak pemerintah melalui aparaturnya dan diaminkan sebagian besar media,” cecar Harits.

Maka, ia pun kembali mengajak publik mencermati kembali definisi terorisme yang lekat dengan radikalisme Islam setelah kasus Leopard dan Mall Alam Sutera.

“Rakyat sekarang tahu, orang Kristen atau non-Muslim di Indonesia juga sama potensialnya bisa hadir di tengah masyarakat menjadi sosok-sosok teroris yang sangat berbahaya sekalipun terkesan ramah,” jelas Harits.
sumber : http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/10/30/nx0isi346-teori-terorisme-bnpt-tersandung-di-mall-alam-sutera

Kapolri: Pengeboman Alam Sutera Bukan Terorisme


TEMPO.CO, Banda Aceh - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pengeboman Mal Alam Sutera tidak ada kaitannya dengan terorisme. ”Motifnya pemerasan, kriminal murni,” katanya dalam kunjungan ke Banda Aceh, Kamis, 29 Oktober 2015.
teroris akhir zaman


Menurut dia, sejauh ini belum bisa ditemukan adanya jaringan terorisme dalam kasus tersebut. Pelakunya juga sudah ditangkap. Dia sebelumnya sudah tiga kali melakukan percobaan pengeboman di mal yang sama. Tapi dua sebelumnya tidak sempat meledak.

Badrodin menambahkan, sebelum meletakkan bom, pelaku tersebut sudah mengirim e-mail ke pemilik mal untuk menyiapkan dana. ”Kalau tidak (diberi), akan diletakkan bom di situ. Motifnya pemerasan.”

sumber : http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/29/078714193/kapolri-pengeboman-alam-sutera-bukan-terorisme


Leo, Pelaku Bom Alam Sutera Beragama Katolik, Kapolri: Bukan Terorisme!


BANDA ACEH (Panjimas.com) – Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pengeboman Mal Alam Sutera tidak ada kaitannya dengan terorisme. ”Motifnya pemerasan, kriminal murni,” katanya dalam kunjungan ke Banda Aceh, Kamis, 29 Oktober 2015 seperti dikutip Tempo.

Menurut dia, sejauh ini belum bisa ditemukan adanya jaringan terorisme dalam kasus tersebut. Pelakunya juga sudah ditangkap. Dia sebelumnya sudah tiga kali melakukan percobaan pengeboman di mal yang sama. Tapi dua sebelumnya tidak sempat meledak.

Badrodin menambahkan, sebelum meletakkan bom, pelaku tersebut sudah mengirim e-mail ke pemilik mal untuk menyiapkan dana. ”Kalau tidak (diberi), akan diletakkan bom di situ. Motifnya pemerasan.”

Proses identifikasi tersangka, menurut dia, sudah dilakukan sejak dulu. Dari temuan bom kedua sudah diselidiki dan dideteksi dengan melihat CCTV di tempat kejadian dan sekitarnya. Polisi kemudian mengumpulkan bukti-bukti lain untuk menguatkan kecurigaan terhadap pelaku. ”Belum sampai bukti lain ditemukan, kemarin terjadi lagi,” ucapnya.

Ketika ditanya soal identitas pelaku, Kapolri enggan menjawab. Dia hanya mengatakan pelaku adalah pegawai perusahaan yang gedungnya berada di sebelah mal tersebut. ”Ini pemerasan karena kita sempat memasukkan uang Rp 1 juta,” tuturnya.

Sosok Pelaku Bom Alam Sutera

Berdasarkan informasi yang diperoleh CNN Indonesia, Leopard merupakan alumni STTIKOM Insan Unggul Jurusan Manajemen Informastik Konsentrasi Informatika & Komputer tahun 2005, lulus tahun 2008.

Leopard lahir di Rangkas Bitung, 3 Agustus 1986. Saat SMA, Leopard tercatat sebagai siswa di Krakatau Steel Cilegon lulus tahun 2005, dan sebelumnya menjadi siswa di SMP Mardi Yuana Cilegon. Dari data yang diperoleh, lelaki beragama Katolik ini tercatat tinggal di Perumahan Griya Serdang Indah Blok B16 Nomor 16, Cilegon, Banten, dan sudah menikah.

Polda Metro Jaya mengungkapkan, bom yang diduga diledakan Leopard menggunakan teknologi terbaru. Leopard yang kini ditetapkan tersangka disebut pernah membuat empat bom sebelum meledakannya di toilet mal tersebut.
Leopard teroris international


Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, polisi telah mendapatkan gambaran utuh mengenai latar belakang Leopard. “Pelaku sudah membuat lima bom, ada dua bom diledakan, dua bom gagal meledak, dan satu bom berhasil dijinakan,” ujar Krishna dalam konferensi pers di Markas Polda Metro Jaya hari ini, Kamis (29/10).

Bom yang disebut Krishna berhasil dijinakan adalah bom di Mal Alam Sutera sebelumnya yaitu 6 Juli 2015. Satu bom yang diletakan di mal yang sama bahkan pernah tak bisa meledak. Satu bom lain yang tidak meledak adalah di tong sampah, lagi-lagi di mal yang sama.

Leopard ditangkap di Kompleks Banten Indah Permai, Kota Serang, Banten, Rabu lalu (28/10). Bom disebut dirakit di dalam kamar tidur. [AW/Tempo, CNN]

sumber : http://panjimas.com/news/2015/10/30/leo-pelaku-bom-alam-sutera-beragama-katolik-kapolri-bukan-terorisme/

Empat Kali Lakukan Pengeboman Mall Alam Sutera, Leopard Tak Disebut Teroris


Polisi akhirnya berhasil mengungkap dan menangkap pelaku pengeboman di Mall Alam Sutera, Kota Tangerang, Banten. Pelaku bernama Leopard Wisnu Kumala warga Serang, Banten. Meskipun telah empat kali melakukan pengeboman, pria Non-Muslim itu tak disebut teroris.

“Pelaku tidak terkait dengan jaringan-jaringan terorisme yang telah terpetakan sebelumnya. Dia adalah pelaku tunggal,” kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.
Leopard teroris sadis


Menurut polisi, Leopard telah membuat lima bom. Dua bom telah diledakkan, dua bom gagal meledak dan satu bom lagi masih disimpannya untuk aksi berikutnya.

Pada 6 Juli 2015, Leopard mengincar area Food Hall Mall Alam Sutera sebagai sasaran aksi terornya. Pria berusia 29 tahun itu menaruh bom di dekat cairan pembasmi serangga di area itu namun gagal meledak. Seandainya meledak, menurut Leopard, efek ledakannya akan besar karena dekat cairan pembasmi serangga dan juga akan menimbulkan efek gas beracun.

Pada 9 Juli 2015, Leopard kembali menjalankan aksi terornya. Ia menaruh bom di toilet pria di Mall Alam Sutera. Tidak seperti bom pertama yang gagal meledak, bom kedua ini berhasil meledak dan membuat kaca toilet pecah.

Pada pertengahan Oktober 2015, Leopard menaruh bom di tong sampah Mall Alam Sutera. Namun bom tersebut juga gagal meledak.

Pada 28 Oktober 2015, Leopard menaruh bom di tong sampah toilet kantin di Mall Alam Sutera. Bom tersebut meledak dan melukai seorang karyawan. [Siyasa/Bersamadakwah]

sumber : http://bersamadakwah.net/empat-kali-lakukan-pengeboman-mall-alam-sutera-leopard-tak-disebut-teroris/
Advertisement

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Iklan

Close x