Hadits Arbain Nawawi Ke 11 Tentang Meninggalkan Hal Yang Meragukan
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
Terjemah dan Syarah Hadits Arbain Nawawi Ke 11 Tentang Meninggalkan Hal Yang Meragukan
الحديث الحادي عشر
عن
أبي محمد الحسن بن علي بن أبي طالب سبط رسول الله صلى الله عليه وسلم
وريحانته رضي الله عنهما قال حفظت من رسول الله صلى الله عليه وسلم " دع ما
يريبك إلى ما لا يريبك " رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح
Terjemahan:
Dari
Abu Muhammad, Al Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib, cucu Rasululloh
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan kesayangan beliau radhiallahu 'anhuma
telah berkata : “Aku telah menghafal (sabda) dari Rasululloh Shallallahu
‘alaihi wa Sallam: “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu,
bergantilah kepada apa yang tidak meragukan kamu “.
(HR. Tirmidzi dan berkata Tirmidzi : Ini adalah Hadits Hasan Shahih)
[Tirmidzi no. 2520, dan An-Nasa-i no. 5711]
[Tirmidzi no. 2520, dan An-Nasa-i no. 5711]
Penjelasan:
Kalimat
“yang meragukan kamu” maksudnya tinggalkanlah sesuatu yang menjadikan
kamu ragu-ragu dan bergantilah kepada hal yang tidak meragukan. Hadits
ini kembali kepada pengertian Hadits keenam, yaitu sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan
yang haram itu jelas, dan di antara keduanya banyak perkara syubhat”.
Pada hadits lain disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Seseorang tidak akan mencapai derajat taqwa sebelum ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna karena khawatir berbuat sia-sia”.
Tingkatan sifat semacam ini lebih tinggi dari sifat meninggalkan yang meragukan.
Pada hadits lain disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Seseorang tidak akan mencapai derajat taqwa sebelum ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna karena khawatir berbuat sia-sia”.
Tingkatan sifat semacam ini lebih tinggi dari sifat meninggalkan yang meragukan.
Advertisement