Cerita Motivasi Memburu Kebahagiaan
Advertisement
Penawaran Terbatas! Paket Data 25GB Hanya Rp 90.000
Dapatkan kuota besar 25GB untuk semua nomor AS, Loop, dan simPATI hanya dengan Rp 90.000, berlaku selama 30 hari! Internet lancar tanpa khawatir kehabisan kuota, cocok untuk streaming, gaming, dan browsing sepuasnya!
Aktifkan sekarang dan nikmati kebebasan internet!
Read More Beli Paket
Advertisement
ARMAILA | Cerita Motivasi Memburu Kebahagiaan - Dihikayatkan, adalah seorang pemuda yang sedang duduk duduk dengan tatapan pandangan yang kosong mengarah ke hamparan air telaga yang bening. Dia sudah berkelana dan mengembara mengunjungi berbagai tempat untuk mencari kebahagiaan, namun belum ada yang membahagiakan dirinya, dia belum menemukan miftahussa’adah (Kunci Kebahagiaan) hingga Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian ketika itu.
“Sedang apa kau di sini, wahai anak muda?” tanya seorang kakek yang tinggal tidak jauh di sekitar itu.
Anak muda itu menoleh kesumber suara itu sambil berkata. ”Aku capek kek. Aku sudah berjalan sejauh ini demi mencari kebahagiaan, kebahagiaan yang kuburu setiap hari tidak membuahkan hasil. Ku mencari kebahagiaan hati tapi perasaan itu tak kunjung kudapatkan. Entahlah, ke mana lagi aku harus mencari…” keluh pemuda itu dengan wajah murung.
“Wahai anak muda !! Didepan sana ada sebuah taman. Pergilah engkau ke sana dan tangkaplah seekor kupu-kupu. Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu,” kata si kakek. Meski merasa ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk. Tiba di sana, dia kagum melihat taman (bustan) yang indah dengan pohon dan bunga yang bermekaran serta kupu-kupu yang beterbangan di sana.
Dari kejauhan di kakek melihat si pemuda mengendap-endap menuju sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Kupu kupu menghindar menyelamatkan dirinya. Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain. Hap! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan tak tentu arah, menerjang rerumputan, tanaman bunga, semak. Namun, tak satu pun kupu-kupu berhasil ditangkap pemuda tersebut.
Si kakek mendekat dan menghentikan si pemuda. ”Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?”
Si kakek dengan tegas dan melanjutkan, ”Nak, mencari kebahagiaan itu tak ubahnya menangkap seekor kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap fisik kupu-kupu itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik-baik di dalam hatimu.
Demikian pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri. Apakah kamu mengerti?”
Si pemuda terpana dan tiba-tiba wajahnya tampak berseri seri. ”Terima kasih kek. Sungguh pelajaran yang sangat berharga aku dapatkan dari kakek hari ini. Aku akan pulang dan membawa kebahagiaan ini di hatiku..”
Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.
Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya setiap hati yang selalu mensyukuri.
Advertisement